Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi El Nino, Bulog Jamin Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun

Kompas.com - 06/08/2015, 19:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengungkapkan bahwa stok gabah setara beras hingga akhir tahun mencapai 1,5 juta ton hingga 1,6 juta ton. Jumlah itu diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras miskin selama masa puncak El Nino yang membuat musim kemarau berkepanjangan.

"Akhir tahun, dengan keluar masuk, stok diserap dan dikasih, tadi sekitar 1,5-1,6 juta ton. Menurut hitungan sementara, angka itu masih cukup aman," kata Djarot usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo mengantisipasi El Nino di Istana Kepresidenan, Kamis (6/8/2015).

Jumlah itu dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan beras miskin (raskin) selama empat bulan sekitar 1 juta ton beras. Hitungan empat bulan diambil hingga musim panen kembali terjadi pada bulan Maret 2016.

Apabila stok beras Bulog masih berlebih, lanjut Djarot, maka akan digunakan stok beras non-medium. "Maka yang 500.000 ribu ton bisa untuk cadangan non medium," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyebutkan gelombang panas El Nino diperkirakan menyerang wilayah Indonesia sampai November 2015. Akibat El Nino, awal musim hujan 2015/2016 di beberapa wilayah mengalami kemunduran. Hingga saat ini, kekeringan semakin meluas, dan hampir merata di seluruh Nusantara.

El Nino adalah sebuah gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik sekitar equator hususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai Peru). Dalam kondisi iklim normal, suhu permukaan laut di sekitar Indonesia umumnya hangat sehingga penguapan mudah terjadi.

Penguapan itu yang kemudian membantuk awan-awan hujan. Namun ketika fenomena El Nino terjadi, saat suhu permukaan laut di pasifik equator bagian tengah dan timur menghangat, justru perairan sekitar Indonesia umumnya mengalami penurunan suhu. Akibatnya, terjadi perubahan pada peredaran masa udara yang berdampak pada berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.

Fenomena El Nino ini bisa menyebabkan kekeringan hingga kebakaran hutan. Namun, bagi nelayan, fenomena El Nino mendatangkan keuntungan karena akan mendapat ikan yang berlimpah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Yusril Bilang KIM Belum Pernah Gelar Pertemuan Formal Bahas Kabinet Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com