Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PKPI Akan Selidiki soal "Mahar" Rp 1,6 Miliar untuk Jadi Calon Bupati

Kompas.com - 03/08/2015, 18:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Plt Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Isran Noor mengaku tidak tahu-menahu mengenai pengakuan adanya permintaan mahar Rp 1,6 miliar oleh PKPI untuk mengusung pasangan Asmadi Lubis dan Jisman Hutapea sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati Toba Samosir.

"Saya enggak tahu kebenarannya, yang pasti saya baru berproses di akhir-ahir pendaftaran pilkada ini," kata Isran Noor saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2015).

Isran mengaku belum banyak terlibat dalam proses penjaringan kepala daerah karena baru saja menjabat sebagai Ketum PKPI, menggantikan Sutiyoso yang menjabat sebagai Kepala BIN. (Baca: Bawaslu Telusuri Calon Peserta Pilkada yang Mundur karena Tolak Mahar)

Sementara proses penjaringan pilkada di PKPI adalah suatu tahapan yang panjang, dimulai dari daerah, dilanjutkan ke provinsi, dan baru ke desk pilkada yang dibentuk PKPI pusat. Oleh karena itu, dia tidak bisa menjamin bahwa mahar tersebut tidak ada.

"Itu mungkin di luar jangkauan dan pengetahuan saya," ucap Isran. (Baca: Mahar Politik Ancam Pilkada Serentak)

Sebagai Plt Ketua Umum, Isran mengakui memang menandatangani rekomendasi untuk Poltak Sitorus dan Robinson Tampubolon sebagai pasangan bupati dan calon bupati Toba Samosir. Namun, dia tidak tahu jika Poltak disebut membiayai Kongres PKPI sebesar Rp 1,6 miliar seperti yang dituduhkan Jisman.

"Saya dari awal sudah sampaikan tidak ada mahar-maharan," ucap mantan Bupati Kutai Timur ini.

Isran pun mengaku akan segera mencari tahu kebenaran tentang pengakuan Jisman. Dia akan memanggil Jisman untuk meminta keterangan langsung dari yang bersangkutan. (Baca: Kubu Aburizal: Banyak Calon Kepala Daerah Golkar Tersandera "Mahar" Politik)

"Karena dari tanggal 29 Juli kemarin saya sudah ketemu Jisman, tapi dia tidak bilang apa-apa ke saya," ucapnya.

Jisman sebelumnya mengaku adanya permintaan "mahar" dari PKPI. Ia menjelaskan, sejak awal dia sudah mendapatkan rekomendasi dari DPC PKPI Toba Samosir untuk maju sebagai calon kepala daerah.

Namun, di tingkat pusat, rekomendasi tersebut justru diberikan kepada orang lain, yakni Poltak Sitorus. Alasannya, Poltak sudah membiayai Kongres PKPI di Medan sebesar Rp 1,6 miliar. (Baca: Pasangan Bakal Calon Ini Mengaku Dimintai PKPI Rp 1,6 Miliar dan Gerindra Rp 2,5 Miliar)

"Kami diminta mengembalikan uang itu, tentu saja kami tolak," kata Jisman.

Selain dari PKPI, Jisman bersama Asmadi juga mengaku dimintai mahar oleh Partai Gerindra.  Namun, hal itu dibantah pihak Gerindra. (Baca: Gerindra: Tak Mungkin Hashim Minta Uang Rp 2,5 Miliar kepada Bakal Calon Bupati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com