MAKASSAR, KOMPAS.com - Salah satu agenda Muktamar ke-47 Muhammadiyah adalah membahas sejumlah program kerja organisasi massa islam itu untuk lima tahun ke depan. Setidaknya, ada dua naskah penting yang ingin diteguhkan Muhammadiyah sebagai bagian dari NKRI.
"Sikap dan komitmen Muhammadiyah pada NKRI berdasarkan Pancasila, yaitu naskah tentang Pancasila sebagai negara darul ahdi wa syahadah," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/8/2015).
Darul ahdi wa syahadah secara harafiah diterjemahkan sebagai negara perjanjian sesuai konsensus nasional (darul ahdi) dan negara tempat umat bersaksi (darul syahadah). Dalam arti luas, setiap kelompok harus berlomba-lomba meraih kemajuan dan keunggulan berdasarkan etika sportifitas.
"Kedua, bagaimana pikiran kritis Muhammadiyah tentang kehidupan nasional terutama terhadap kehidupan kebangsaan maupun kemanusiaan dalam berbagai isu strategis," ujar Din.
Kedua naskah itu akan dibahas secara mendalam selama penyelenggaraan Muktamar pada 3-7 Agustus 2015 di Makassar. Panitia muktamar telah membagikan kedua materi tersebut kepada muktamirin untuk memudahkan proses pembahasannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.