JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo tidak terkejut dengan ditetapkannya beberapa orang sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait waktu inap barang (dwell time) di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut Jokowi, dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok memang bermasalah.
"Ya ndak (terkejut), sudah jauh hari saya sampaikan, enam bulan lalu saat itu. Kita ingin memperbaiki dengan tahapan-tahapan. Kita akan perbaiki," kata Jokowi, di Asrama Haji Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Jokowi menuturkan, sejak enam bulan lalu dirinya telah meminta kepada Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel untuk memperbaiki dwell time di lima pelabuhan. Saat itu, Jokowi meminta agar perbaikan pertama kali dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sekitar dua bulan lalu, Jokowi melihat langsung proses dwell time di Pelabuhan Tanjung Priok. Dalam pengamatannya, proses dwell time itu masih menyimpan banyak masalah. Jokowi lalu marah dan mengancam akan mencopot pejabat terkait jika proses dwell time tersebut tidak segera diperbaiki.
"Proses itu saya ikuti terus. Mestinya saya perintahkan Kapolri untuk melihat kondisinya, apakah sesuai dengan yang ada di pikiran saya, dan betul seperti yang ada sekarang ini," ujarnya.
Penyidik Polres Pelabuhan Tanjung Priok telah mengusut masalah dwell time ini. Dari serangkaian penyelidikan, ditemukan dugaan tindak pidana penyuapan dan penerimaan gratifikasi di manajemen satu atap pelabuhan tersebut.
Penyidik kemudian menggeledah kantor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan pada Selasa (28/7/2015). Di tempat penggeledahan, polisi menangkap tangan pekerja harian lepas (PHL) Kemendag berinisial MU yang tengah bertransaksi dengan seorang calo berinisial ME.
Pada saat itu juga, penyidik menetapkan MU, ME, dan Kepala Subdirektorat Kemendag berinisial IM sebagai tersangka. IM hingga saat ini diketahui masih berada di luar negeri. Belakangan, polisi menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag bernama Partogi Pangaribuan sebagai tersangka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.