JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pemerintah telah berupaya mengatasi kekeringan di sejumlah daerah pertanian. Salah satunya ialah dengan menyebar sejumlah pompa air.
"Setiap musim kemarau panjang, air kurang, tentu pertanian (jadi) terganggu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (27/7/2015).
Di samping itu, Kalla berharap masyarakat turut berdoa agar kekeringan segera berakhir. Ia menyarankan umat Islam untuk menggelar shalat istisqa atau shalat memohon turun hujan.
"Kita harapkan masyarakat di samping usaha, juga berdoa, shalat istisqa, dan sebagainya. Mudah-mudahan kekeringan tidak sampai akhir tahun," kata Kalla.
Mengenai kemungkinan membuat hujan buatan, Kalla menyampaikan bahwa hal itu belum bisa dilakukan dalam kondisi kurangnya awan seperti sekarang ini. Hujan buatan, menurut dia, bisa dilakukan dengan ketebalan awan tertentu.
"Kalau masih bulan Juli ini tentu orang masih bisa bertahan, tetapi Agustus dan September kita harus hati-hati," ujar Kalla.
Ketua Palang Merah Indonesia ini juga menyampaikan, PMI telah mengerahkan bantuan untuk mengatasi kekeringan dengan menjalankan 50 mobil tangki airnya. Kekeringan melanda sebagian wilayah di Indonesia.
Kemarau kali ini dikhawatirkan makin kering seiring dengan dampak El Nino meski kategorinya lemah. Dampak paling dirasakan kekeringan kali ini adalah surutnya air untuk kepentingan pertanian serta kebutuhan air bersih bagi warga semakin sulit dipenuhi. Sejumlah warga di wilayah di Bogor, Jawa Barat, bahkan mengalami kesulitan air bersih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.