Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Lintas Agama Serukan Khatib dan Pendeta Tak Sampaikan Pesan Provokatif

Kompas.com - 23/07/2015, 19:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh lintas agama sepakat untuk mengedepankan kerukunan antar-umat beragama dan bersikap toleran atas perbedaan yang ada. Mereka juga meminta agar pemuka agama tidak menyampaikan pesan-pesan yang bernada provokatif saat berceramah.

"Saya imbau kepada semua khatib shalat Jumat ini, jangan sampai berikan khotbah yang memprovokasi," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj usai berdialog dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (23/7/2015).

Tak hanya khatib shalat Jumat, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia di Indonesia, Pdt Henriette T. Hutabarat Lebang, juga meminta agar para pendeta dan pastor yang melakukan pelayanan ibadah Minggu tidak mengumbar pesan provokatif. Henriette berharap agar peristiwa di Tolikara, Papua tak terjadi lagi.

Said Aqil menambahkan, peristiwa itu harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Namun, para tokoh lintas agama ini juga menuntut pemerintah dan aparat penegak hukum untuk bisa mengungkap faktor penyebabnya bentrok di Tolikara.

"Kerusakan dan korban, harus diproses hukum, termasuk aktor intelektual. Penegakan hukum itu juga termasuk menindak aparat keamanan yang menyalahi prosedur, pemerintah diharapkan secepatnya merehabilitasi fasilitas ibadah dan fasilitas umum," ucap Said.

Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Arief Harsono juga menganggap bahwa komunikasi antar umat adalah suatu hal yang esensial dalam kehidupan yang beragam. "Dalam komunikasi, kita bisa menciptakan saling respect, dan menghilangkan kecurigaan sehingga kita bisa konsentrasi untuk bangun negeri," ujar Arief.

Hadir dalam pertemuan itu yakni 26 orang perwakilan kelompok agama yang ada di Indonesia. Di antaranya adalah Ketua Umum PBNU Saif Aqil Siradj, Ketua PGI Pdt. Henriette T. Hutabarat Lebang, Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Kerukunan Antar Umat Beragama Slamet Effendi Yusuf, Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Sang Nyoman Suwisma, Ketua Umum Walubi Arief Harsono.

Hadir pula, Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Ws. Uung Sendana, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan dan Lembaga-lembaga Injili di Indonesia (PGLII) Rony Mandang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com