Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Momen Idul Fitri, Momen untuk Mempererat Kebersamaan

Kompas.com - 19/07/2015, 17:02 WIB
advertorial

Penulis

Hari raya Idul Fitri 1436 H membawa sinyal dan fenomena positif dengan tidak adanya perbedaan pelaksanaan hari raya. Seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari kemenangan pada saat yang sama. Ini menandakan kebersamaan umat harus dipertahankan
 
Selain itu, kejadian-kejadian negatif seperti kecelakaan, pada tahun ini tidak sebanyak tahun lalu.
 
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid saat menggelar acara open house, di kediaman Hidayat Nur Wahid, Jalan Kemang Selatan Raya, Jakarta, Sabtu (18/07/2015).
 
Hidayat juga mengungkapkan jika momen hari raya Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk memperat kebersamaan.
 
"Hari raya tahun ini penuh kebaikan, saya harap baik di awalnya dan seterusnya akan terus baik untuk kita semua dan untuk bangsa," tutur Hidayat.
 
Hadir dalam open house tersebut, para Wakil Ketua MPR RI, Oesman Sapta dan Mahyudin, Ketua DPR RI Setya Novanto, beberapa anggota Badan Kajian MPR RI, tokoh nasional Hashim Djojohadikusumo serta duta besar Singapura, Arab Saudi, Bangladesh, Sudan, Yordania, dan Thailand. (adv)

 
Pembakaran Musholla di Papua Merupakan Tragedi Memilukan
 
Saat menggelar open house di kediamannya, Sabtu (18/07/2015), Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga menyampaikan rasa prihatin, kecewa dan tidak habis pikir dengan kasus pembakaran rumah ibadah Islam yang dilakukan umat agama lain di Papua.
 
Menurutnya, kejadian tersebut sangat menyakiti hati umat Islam secara keseluruhan dan akan menodai kebersamaan dan rasa toleransi semua anak bangsa.
 
"Itu adalah tragedi yang sangat memilukan. Pemerintah baik dari pusat dan daerah harus cepat menanganinya jangan sampai menyebar isu yang makin panas dan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal yang memancing di air keruh," ujar Hidayat.
 
Menyikapi kejadian buruk tersebut, Hidayat berharap agar umat Islam tidak terpengaruh dan terprovokasi untuk melakukan hal-hal negatif seperti pembalasan atau apapun.
 
"Saya harap pemerintah dan aparat hukum bergerak. Pelaku-pelaku pembakaran teroris-teroris tersebut harus ditangkap dan diproses secara hukum.  Dan organisasi Gibi harus melakukan klarifikasi kalau bisa harus ada permintaan maaf," katanya.
 
Hidayat juga mengungkapkan jika kedepannya para aparat hukum Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan. Jangan sekali-kali lengah. Jangan sampai kasus tersebut dimanfaatkan pihak separatis sebagai senjata untuk mengacaukan bangsa. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com