"Sekarang memeriksa makalah yang masuk pas pendaftaran dan makalah kemarin," ujar Destry, saat dihubungi, Kamis pagi.
Penilaian makalah akan dilakukan di Gedung Pusdiklat Sekretariat Negara. Destry mengatakan, ada 15 anggota tim yang disebut "readers" untuk membaca makalah para peserta. Mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti akademisi, praktisi hukum, dan pegiat antikorupsi. Setiap makalah akan dibaca oleh tiga orang. Makalah tersebut tak akan menyertakan identitas penulisnya agar penilai dapat objektif.
Destry mengatakan, pada tes kemarin ada beberapa peserta yang tidak jujur saat mengisi soal. Namun, Pansel sengaja tidak menegurnya dan mencatatnya sebagai penilaian.
"Ada tuh beberapa yang nyontek. Tapi sudah dicatat sama Pansel," kata Destry.
Pada tes tahap dua kemarin, sebanyak empat orang yang tidak hadir. Mereka adalah Desman Reiner Siahaan, Djony Edward, Edy Mulyana, dan Franky Ariyadi. Dengan demikian, Pansel menyatakan keempat orang tersebut gugur dalam seleksi. Hasil tes tersebut akan diumumkan pada 15 Juli 2015.
Kemudian, peserta akan masuk ke tahap ketiga, yaitu profile assessment pada 27 hingga 28 Juli 2015. Pansel KPK memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menanggapi nama pendaftar yang lolos seleksi administrasi mulai 4 Juli hingga 3 Agustus 2015.
Setelah itu, para calon pimpinan KPK diwajibkan membuat makalah tentang diri pendaftar dan kompetensi yang dilakukan pada 8 Juli. Pengumuman daftar pendek calon pimpinan KPK akan disampaikan pada 12 Agustus. Tes kesehatan dilakukan pada 18 Agustus, wawancara pada 24-27 Agustus, dan laporan akan disampaikan oleh Pansel kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.