Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"TNI Bisa Fokus Empat Hal untuk Siasati Keterbatasan Anggaran Alutsista"

Kompas.com - 02/07/2015, 10:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti sekaligus Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Rizal Sukma menilai bahwa kecelakaan pesawat Hercules C-130 merupakan wujud problem struktural yang sudah lama ada terkait alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia.

"Sehingga menurut saya tidak ada pilihan lain bagi sistem alutsista Indonesia selain harus dilakukan peninjauan ulang secara betul," kata Rizal di Jakarta, Rabu (1/7/2015).

Untuk menyiasati keterbatasan anggaran pertahanan negara dari segi APBN, Rizal Sukma mengusulkan kepada TNI untuk fokus pada empat area. Fokus pertama adalah membangun kemampuan mobilitas pertahanan di darat, laut, dan udara dengan memprioritaskan pada pengadaan alat-alat transportasi militer.

"Implikasi area ini cukup banyak, seperti untuk mengangkut pasukan dalam sebuah operasi nonmiliter yang sangat tergantung pada kecepatan dan pergerakan pasukan," ucapnya.

Kedua, memperkuat kemampuan pengintaian dan penginderaan. Sebab, kaitan yang dimiliki oleh area ini sangat besar terhadap prioritas pemerintah yang lain, seperti masalah pencurian ikan, pelanggaran perbatasan, dan penyelundupan.

Ketiga, fokus pada bidang yang memiliki kaitan dengan operasi bersifat kemanusiaan, seperti bantuan kemanusiaan pascabencana.

Keempat, peningkatan peran dan kontribusi TNI pada perdamaian dunia, terutama dalam tugas penjaga perdamaian yang inisiatifnya berada di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menurut Rizal, saat ini jumlah anggota TNI yang terlibat dalam pasukan penjaga perdamaian sebanyak 2.000 orang dan sedang berusaha ditingkatkan menjadi 4.000 orang.

Kapasitas untuk menjaga perdamaian dunia, kata Rizal, penting karena hal tersebut sesuai dengan tuntutan konstitusi. Ini juga memberi pengalaman bagi anggota TNI yang terlibat, membawa nama Indonesia, dan membantu Indonesia dalam pembangunan industri pertahanan.

"Empat area itulah yang menurut saya harus dijadikan fokus, tidak perlu terlalu jauh, mengingat anggaran pertahanan sekarang juga terbatas, hanya sekitar 8,3 miliar dollar AS," kata Rizal.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan alutsista militer harus segera diperbarui secara bertahap. "Tentu pasti rencana Pemerintah memperbarui alutsista kita secara bertahap. Kalau pesawat angkut memang (Pemerintah) baru beli CN-295," kata Wapres.

Terkait armada Hercules yang mengalami kecelakaan di Medan, Wapres mengatakan pesawat tersebut sudah tua dan Indonesia memiliki pesawat sejenis Hercules sebanyak 20 unit.

"Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun, tapi ini mau diretrofit. Semua memang kita punya 20 Hercules. Tentara itu baru beli pesawat tahun 1950-1960, waktu zamannya Bung Karno dan zaman Jenderal Yusuf. Tahun 1960 itu awal-awal (beli) Hercules," jelas Wapres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com