Untuk modernisasi alutsista, ia akan mengikuti sasaran minimum essential force yang telah ditargetkan hingga tahun 2024 mendatang. Modernisasi alutsista itu tergantung pada kompleksitas ancaman yang akan dihadapi dan menyesuaikan dengan asumsi kekuatan ideal dunia.
"Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah yang akan menaikkan anggaran militer mencapai 1,5 persen dari PDB (product domestic bruto)," kata Gatot saat menjalani fit and proper test di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Ia juga menekankan bahwa modernisasi alutsista tetap mengedepankan pembelian produk dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan nasional. Pembelian alutsista dari luar negeri hanya akan dilakukan apabila industri dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan TNI.
"Pembelian itu juga harus mengisyaratkan transfer of technology dan transfer of knowledge," ujarnya.
Sementara, terkait pembenahan doktrin prajurit, harus dilakukan secara berkala. Hal ini bertujuan untuk menjaga validitas dan relevansi doktrin yang ditanamkan.
"Untuk pembinaan satuan, dilakukan antara lain dengan meningkatkan kemampuan dasar prajurit meliputi kemampuan mahir menembak, kemampuan bela diri militer dan pengoperasian teknologi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.