DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai, banyaknya warga sipil yang ada di dalam pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan adalah suatu hal yang wajar. Menurut dia, warga sipil sudah sejak dulu boleh ikut menumpang di pesawat militer.
"Dari dulu juga ada yang ikut. Boleh, biar dekat dengan rakyat," ujar Ryamizard usai acara peringatan HUT Bhayangkara ke-69 di Mako Brimob, Kelapa Dua, Rabu (1/7/2015).
Ryamizard tak menjelaskan lebih lanjut saat ditanya tanggung jawab TNI apabila terjadi kecelakaan seperti yang terjadi di Medan. Dia hanya mengulang bahwa warga sipil bisa menumpang pesawat militer. (baca: Kepala Kantor Basarnas: Sudah Ada 105 Jenazah dan Enam Potongan Tubuh)
"Dari dulu begitu. Nggak apa-apa dengan rakyat harus sama-sama. Naik-naik tank itu nggak apa-apa kan," ucap mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Ryamizard membantah soal adanya pungutan terhadap warga sipil yang menumpang pesawat militer. (baca: Kakak Beradik Korban Hercules Tak Membayar untuk Menumpang ke Pontianak)
"Masa ambil keuntungan. Sudah, ya," ucap Ryamizard mengakhiri wawancara.
Hercules buatan Amerika Serikat tahun 1964 jatuh pada pukul 11.50, setelah 2 menit lepas landas di Pangkalan Udara Soewondo, Medan. Pesawat jatuh di Jalan Jamin Ginting. Semua kru dan penumpang, yang berjumlah 113 orang, diduga tewas.
101 penumpang yang ikut dalam penerbangan itu umumnya prajurit TNI dan keluarga TNI yang hendak ke Ranai, Natuna. Mereka naik dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Pekanbaru, Dumai, dan Medan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.