Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Isu "Reshuffle" Berimbas pada Pertarungan Opini

Kompas.com - 01/07/2015, 12:42 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo mengatakan, isu perombangan kabinet atau "reshuffle" berimbas pada pertarungan opini. Salah satu pertarungan opini itu terlihat dari isu penghinaan kepada Presiden Joko Widodo yang diduga dilakukan salah seorang menteri.

"Berbagai macam isu yang mengarah pada kinerja sejumlah menteri menjadi 'isu panas' yang tampak kuat berhubungan dengan wacana perombakan kabinet," kata Karyono Wibowo dihubungi di Jakarta, Rabu (1/7/2015), seperti dikutip Antara.

Karyono mengatakan, isu-isu terkait kinerja kabinet, selain isu penghinaan kepada Presiden, yang patut diduga berkaitan dengan isu perombakan kabinet antara lain beras sintetis, merica palsu dari semen, ijazah palsu dan lain-lain. (baca: Syafii: Presiden Jokowi Isyaratkan Lakukan "Reshuffle")

"Semua isu yang mencuat menurut saya ada hubungannya dengan isu perombakan kabinet yang sampai saat ini masih belum jelas kapan akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo," tuturnya.

Menurut Karyono, perombakan kabinet adalah hak prerogatif Presiden yang harus dihormati semua pihak. Publik harus memberi kesempatan kepada Presiden untuk membuat keputusan yang terbaik. (baca: JK Bantah Presiden Cari Masukan Para Ekonom Terkait Perombakan Kabinet)

Namun, bila Presiden Jokowi memang ingin memperbaiki kinerja pemerintahannya, Karyono menilai perombakan kabinet merupakan suatu keniscayaan yang harus dilakukan.

"Perombakan kabinet jangan dipandang sebagai sesuatu yang tabu. 'Reshuffle' harus dipahami sebagai spirit untuk memperbaiki kinerja pemerintahan," ucapnya.

Untuk menilai kinerja menteri, Karyono menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk menjadikan Trisakti dan Nawacita sebagai alat ukur paling mendasar. Bila ada menteri yang telah menyimpang dari Trisakti dan Nawacita, Presiden jangan ragu untuk mengganti. (baca: Pernyataan Tjahjo Dianggap Upaya PDI-P Tekan Jokowi untuk "Reshuffle" Kabinet)

"Bila aspek kontroversi menjadi salah satu pertimbangan Presiden, maka menteri-menteri yang kerap menimbulkan polemik dan bertentangan dengan aspirasi rakyat pasti akan khawatir karena bisa saja diganti," katanya.

Presiden Jokowi telah meminta para menteri memberikan laporan kinerja selama enam bulan terakhir. Presiden juga meminta rencana kerja menteri enam bulan mendatang. (Baca: Ketika Jokowi Evaluasi Kinerja Kabinet...)

Namun, Presiden Jokowi tak menjelaskan secara lugas soal kemungkinan reshuffle. Dia selalu mengatakan bahwa evaluasi menteri dilakukan rutin setiap minggu dan setiap bulan.

Jokowi meminta agar para menteri tidak diganggu dalam bekerja. Ia tidak ingin ada pihak yang membuat gaduh. Menurut Jokowi, rapor kinerja menteri yang dimintanya tak akan dibuka ke publik. (Baca: Jokowi: Jangan Ganggu Menteri yang Baru Bekerja!)

"Rapor menteri hanya Presiden yang tahu," kata Jokowi. (Baca: Soal "Reshuffle" Kabinet, Partai Jangan Dikte Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com