Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagi Ini, Sutiyoso Uji Kelayakan sebagai Calon Kepala BIN

Kompas.com - 30/06/2015, 05:48 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi I DPR akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Sutiyoso sebagai calon kepala Badan Intelijen Negara, pada Selasa (30/6/2015) pagi ini. Uji kelayakan dan kepatutan dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB di ruang rapat Komisi I DPR , Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Uji kelayakan dan kepatutan ini tidak akan menentukan apakah Sutiyoso lolos atau tidak lolos sebagai orang nomor satu di BIN. Komisi I DPR nantinya hanya akan memberikan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo. Presiden lah yang akan memutuskan apakah Sutiyoso layak menggantikan Marciano Norman.

"Setelah fit and proper test nanti kita akan langsung rapat internal tertutup. Semoga bisa cepat agar tidak ada kerjaan lain yang tertunda," kata Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin kemarin.

Hanafi mengatakan, di awal uji kelayakan dan kepatutan, Sutiyoso akan menyampaikan visi misinya sebagai calon kepala BIN. Setelah itu, anggota Komisi I mengajukan pertanyaan kepada mantan Pangdam Jaya itu.

"Kita usahakan semua anggota komisi hadir," kata Hanafi.

Ancaman ideologi dan ekonomi

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan, Komisi I akan menguji kemampuan Sutiyoso mulai dari mengatasi ancaman terhadap ideologi, hingga ancaman terhadap ekonomi.

"Kami lihat paling tidak ada dua tantangan besar itu," kata Tantowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2016).

Ancaman terhadap ideologi, kata dia, korelasinya akan berujung kepada keutuhan NKRI seperti paham radikalisme dan paham lain yang ingin menggantikan eksistensi Pancasila dan UUD 1945. Contohnya, kata dia, adalah organisasi Islam di Irak dan Suriah yang perlahan-lahan mengancam keamanan nasional.

"BIN akan menjadi lini terdepan untuk mengantisipasi ancaman yang akan dihadapi," kata dia.

Selain bertanggungjawab terhadap ancaman keamanan, lanjut Tantowi, BIN juga harus bertanggungjawab terhadap ancaman ekonomi. Setiap investasi yang masuk ke Indonesia, tidak mungkin tidak diikuti agenda tertentu. Tugas BIN yang akan mengidentifikasi agenda-agenda tersebut.

"Ancaman tersebut dibungkus sesuatu yang disebut dengan cyber. Intelejen kedepan tidak lagi konvensional tapi mengarah kepada IT," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com