Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Belum Tetapkan Tersangka di Kasus Lahan Sawah Fiktif di Kementerian BUMN

Kompas.com - 24/06/2015, 14:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun memasuki tahap penyidikan, penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri belum menetapkan seorang pun menjadi tersangka dalam perkara dugaan penyelewengan proyek lahan sawah fiktif di Kalimantan Barat.

"Belum ada tersangka. Sabar saja, terus kita kembangkan," ujar Direktur Tindak Piana Korupsi Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Ahmad Wiyagus ketika dihubungi, Rabu (24/6/2015).

Sejak naik ke tingkatan penyidikan akhir Mei 2015, penyidik telah memeriksa 25 orang saksi yang berasal dari berbagai kalangan. Ada yang berasal dari aparat desa mulai dari ketua RT, kepala desa hingga petani, serta sejumlah direktur BUMN terkait.

Terkait pengembangan perkara, penyidik memeriksa Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Kementerian BUMN Achiran Pandu Djajanto, Rabu pagi. Pandu diketahui juga merupakan mantan staf ahli Menteri BUMN Dahlan Iskan di bidang sumber daya manusia dan teknologi tahun 2014.

"Sampai sekarang masih diperiksa. Ini adalah pemeriksaan lanjutan terhadap dia. Masih ada hal-hal yang kurang," ujar Wiyagus.

Wiyagus enggan memberikan komentar apakah status Pandu akan meningkat dari saksi menjadi tersangka. Perkara ini telah diusut penyidik Bareskrim Polri sejak April 2015. Penyidik mendapatkan laporan soal dugaan penyelewengan dalam pelaksanaan jasa konsultan dan konstruksi pencetakan sawah yang dilaksanakan oleh Kementerian BUMN pada 2012-2014 di Ketapang, Kalimantan Barat.

Dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP), penyidik mencantumkan sangkaan Pasal 2 ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.

"Penyidik menduga kuat modusnya adalah pengadaan lahan fiktif dan proses pekerjaan yang tidak sesuai kontrak," ujar Wiyagus.

Secara terpisah, Kepala Subdirektorat I Tipikor Bareskrim Polri AKBP Ade Deriyan menambahkan, inisiator proyek pencetakan sawah itu adalah Kementerian BUMN. Adapun yang digunakan adalah berasal dari sejumlah BUMN, yakni BNI, BRI, PT Pelindo, PGN, PT Hutama Karya dan lain-lain.

Eks menteri BUMN Dahlan Iskan dipastikan akan diperiksa atas perkara itu. Namun, penyidik belum mau mengungkap kapan waktu pemanggilan Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com