JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Indriyanto Seno Adji mendukung keputusan pimpinan sementara KPK Johan Budi yang mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK. Johan memutuskan mendaftar dalam seleksi tesebut pada Minggu (21/6/2015) malam.
"Saya mendukung Pak Johan mendaftarkan capim KPK. Beliau memiliki integritas dan kejujuran yang baik," ujar Indriyanto melalui pesan singkat, Selasa (23/6/2015).
Menurut Indriyanto, Johan memiliki integritas dan pengalaman yang mumpuni untuk memimpin KPK. Terlebih lagi, Johan telah bergabung dengan KPK di awal lembaga tersebut baru berdiri.
"Menunjukan bahwa beliau memiliki ekspertis di kelembagaan antirasuah, KPK ini," kata Indriyanto.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, keinginan Johan maju menjadi pimpinan bukan untuk kepentingannya sendiri. Menurut dia, Johan ingin menjadi pimpinan KPK agar tren peningkatan kinerja yang sudah dirancang dalam rencana strategis KPK tetap terjaga.
"Khususnya dalam mengawal kinerja pemerintah agar tetap sesuai dengan komitmen Nawacita yang bebas korupsi," kata Adnan.
Di antara lima pimpinan KPK, hanya Johan Budi yang akan mendaftar sebagai calon pimpinan KPK. Johan mengaku ingin mengembalikan marwah KPK. (baca: Daftar Calon Pimpinan, Johan Budi Ingin Kembalikan Marwah KPK yang Pudar)
Ketua sementara KPK Taufiequrachman Ruki mengaku tidak akan maju lagi sebagai pimpinan KPK. Ia mengaku tidak berminat kembali memimpin KPK.
Ruki mengaku tidak lagi berambisi menjadi sosok yang penting bagi bangsa, termasuk pimpinan KPK. Lagi pula, kata dia, usianya yang menginjak 69 tahun, tidak lagi muda untuk memimpin KPK. (baca: Terlalu Tua, Ruki Tak Berminat Kembali Jadi Pimpinan KPK)
Adnan Pandu juga mengaku tidak akan mengikuti seleksi calon pimpinan KPK periode berikutnya. Menurut dia, masih banyak orang hebat yang mampu menggantikannya memimpin KPK.
Wakil Ketua KPK Zulkarnain juga bersikap sama. Ia berharap orang-orang yang mendaftar seleksi memiliki niat penuh untuk memberantas korupsi. (baca: Calon Pimpinan KPK Harus Ikhlas Mengabdi Berantas Korupsi)
Adapun Indriyanto mengaku akan kembali menjadi akademisi setelah masa tugasnya di KPK habis pada Desember 2015. (Baca: Tak Ingin Daftar Capim KPK, Indriyanto Pilih Kembali Jadi Akademisi)
Pendaftaran seleksi capim KPK dibuka hingga Rabu (24/6/2015) besok. Selanjutnya, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan masukan atas nama-nama pendaftar pada 27 Juni-26 Juli 2015. Pansel akan menyeleksi dengan tes pembuatan makalah hingga tes wawancara.
Sebanyak delapan nama akan dipilih dari calon-calon itu sebelum diserahkan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015. Presiden akan meneruskan nama-nama itu ke Dewan Perwakilan Rakyat untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.