Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Minta Jangan Ada Dikotomi Partai dan Non-partai jika "Reshuffle" Kabinet

Kompas.com - 23/06/2015, 11:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan mengingatkan agar Presiden Joko Widodo tidak mempersoalkan dikotomi partai dan non-partai apabila ingin merombak kabinet kerja. Menurut dia, yang diperlukan Jokowi saat ini adalah sosok profesional yang mampu memimpin kementerian dengan baik.

"Itu semua menjadi hak prerogatif Presiden, ya. Akan tetapi, jangan lagi ada pertentangan partai dan non-partai," kata Daniel di Jakarta, Selasa (23/6/2015), saat menanggapi keinginan PDI Perjuangan menambah jatah kursi di kabinet.

Ia mengatakan, menteri yang berasal dari partai memiliki nilai positif daripada menteri non-partai, salah satunya dalam hal dukungan politik. Menurut dia, dukungan tersebut diperlukan untuk menjaga stabilitas politik. (Baca: Nasdem Tak Masalah PDI-P Minta Tambahan Lima Kursi Menteri)

Ia menyinggung soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan selama satu semester terakhir. Hal itu, kata dia, dilihat dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan peningkatan inflasi sehingga membebani masyarakat.

"Sementara itu, menteri-menteri ekonomi itu diduduki oleh kalangan non-partai," ujarnya.

PDI Perjuangan sebelumnya meminta tambahan lima kursi menteri kepada Presiden jika perombakan dilakukan terhadap Kabinet Kerja. (Baca: PDI-P Minta Tambahan 5 Kursi Menteri kepada Jokowi)

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, penambahan jatah menteri ini merupakan upaya untuk memperkuat dukungan politik dan meningkatkan kinerja pemerintah. Ia menilai, sebagai partai utama yang mengusung Jokowi, sudah sewajarnya PDI-P diberi kesempatan lebih untuk berpartisipasi dalam pemerintahan.

Menurut dia, PDI-P memiliki banyak kader profesional yang layak menjadi menteri. (Baca: PDI-P Merasa Layak Dapat Tambahan 5 Kursi Menteri, Ini Alasannya)

"Kami menginginkan agar Pak Jokowi pertimbangkan untuk menggunakan hak prerogatifnya dan memberikan ruang lebih banyak lagi bagi kader PDI-P untuk bantu beliau di kursi pemerintahan ini," kata Basarah, seusai menghadiri buka puasa bersama di rumah dinas Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, di Jakarta Selatan, Senin (22/6/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com