Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Perempuan Daftar Sebagai Calon Pimpinan KPK

Kompas.com - 20/06/2015, 06:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota sekaligus juru bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) Betti Alisjahbana mengatakan, jumlah pendaftar calon pimpinan KPK terus bertambah. Sampai Jumat (19/6/2015) sore, pendaftar telah mencapai 182 orang.

Betti menjelaskan, pendaftar terbanyak berasal dari latar belakang advokat atau konsultan hukum, lalu disusul oleh kalangan PNS/pensiunan, swasta/BUMN, dan akademisi. Ia berharap jumlah pendaftar terus bertambah setiap hari.

"Jumlah yang mendaftar 182 orang, 11 di antaranya perempuan," kata Betti, melalui pesan singkat, Jumat malam.

Betti mengungkapkan, pansel KPK berupaya maksimal mensosialisasikan kegiatan penjaringan calon pimpinan KPK. Salah satu caranya adalah dengan menggelar seminar di sembilan kota besar di Indonesia dengan tajuk mencari sosok ideal pemimpin KPK.

Pada pekan ini, kata Betty, pansel telah menggelar seminar tersebut di Bandung, Pontianak, Makassar, Medan, Padang, Balikpapan, Semarang, dan D.I Yogyakarta. Seminar digelar bersama dengan Koalisi Masyarakat Anti-korupsi. Dukungan dan koordinasi dari lembaga penegak hukum juga terus dilakukan.

Pada awal pekan lalu Pansel KPK berkomunikasi dengan Kejaksaan Agung dan Badan Intelijen Negara untuk meminta bantuan menelusuri rekam jejak calon pimpinan KPK. "Kedua institusi ini (BIN dan Kejaksaan) memberikan dukungan pada pansel, khususnya dalam penelusuran rekam jejak," ungkap Betti.

Adapun pendaftaran capim KPK akan terus dibuka hingga 24 Juni mendatang. Setelah pendaftaran ditutup, pansel akan menyeleksi kelengkapan dokumen yang dibutuhkan. Selanjutnya, pansel akan mengumumkan peserta yang lolos seleksi administrasi kepada masyarakat untuk mendapat masukan soal jejak rekam calon-calon yang ada.

Pansel lalu akan melakukan serangkaian tes kepada calon, yakni pembuatan makalah, wawancara, hingga tes kesehatan. Pada 31 Agustus 2015, pansel dijadwalkan menyerahkan delapan nama calon kepada Presiden Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com