Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Sosok Ideal Pimpinan KPK, Sembilan Srikandi Keliling Indonesia

Kompas.com - 19/06/2015, 21:46 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Demi mencari sosok terbaik untuk memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), panitia seleksi calon pimpinan KPK keliling ke sejumlah daerah di Indonesia.

Sembilan anggota KPK yang semuanya perempuan menyebar kesepuluh daerah. Mereka menggelar diskusi dan mengundang sejumlah tokoh lokal. 

"Siapa tahu kita menemukan nama (untuk calon pimpinan KPK) meskipun namanya tidak menasional, tapi kemampuannya, prestasinya, melebihi standar nasional bahkan international," kata salah seorang anggota panitia seleksi Yenti Ganarsih usai diskusi publik "Mencari Sosok Ideal Pimpinan KPK" di Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/6/2015).   

Menurut Yenti, dari 182 nama yang mendaftar belum ada satu pun yang dianggap ideal. "Saya rasa belum ada. Nama-nama nasional (tokoh nasional) juga belum ada," kata Yenti.

Menurut jadwal, ada 10 daerah yang didatangi yaitu Makasar (16 Juni), Yogyakarta, Padang, Medan (17 Juni), Balikpapan, Semarang, Pontianak (18 Juni), Bandung, Malang (19 Juni) dan Depok (22 Juni). 

"Kita ini kan ada sembilan orang, satu orang tangani satu daerah, ada juga yang menangani dua daerah," kata dia.

Sementara itu, Koordinator Monitoring Hukum dan Peradilan ICW Emerson Yuntho mengatakan, diskusi publik ini dimaksudkan untuk mencari kandidat terbaik ketua KPK 2015-2019 yang kemudian dipersiapkan sebagai calon pimpinan KPK.

"Masyarakat diharapkan memberikan masukan kepada pansel terkait nama-nama kandidat potensial untuk memimpin KPK periode 2015-2019," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com