"Kalau Pelindo kan akut dari dulu. Lama dari dulu pelayanannya," ujar Zulkifli di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Zulkifli mengaku mengetahui lambatnya dwell time di Tanjung Priok sejak menjadi pengusaha 15 tahun lalu.
"Apalagi mau menjelang Lebaran, puasa, ada lampu merah-lah, ada lampu kuning-lah," kata dia.
Oleh karena itu, ia mendukung sikap keras Presiden Jokowi agar Pelindo II melakukan perubahan di pelabuhan bertaraf internasional itu.
"Presiden harus marah. Tidak mungkin diam saja," kata dia.
Saat ditanya apakah perlu perombakan direksi PT Pelindo II, Zulkifli mengaku tak mau ikut campur. Dia menegaskan bahwa pencopotan Direksi Pelindo II menjadi kewenangan penuh Presiden.
Pada Rabu siang lalu, Presiden Jokowi merasa geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal oknum yang memperlambat dwell time atau waktu tunggu kontainer.
Jokowi bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas.
"Kita harus terbuka. Saya tanya, enggak ada jawabannya, ya saya cari sendiri jawabannya dengan cara saya. Kalau sulit, bisa saja dirjennya saya copot, pelaku di lapangan saya copot, bisa juga menterinya yang saya copot," kata Jokowi saat memimpin rapat mendadak di Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6/2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.