JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno menilai perlunya upaya bersama dalam memperbaiki kecepatan layanan bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ia menolak jika PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) dianggap sebagai satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab atas lamanya waktu bongkar muat barang di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
"Pokoknya salah kami bersama kali ya," kata Rini di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Kamis (18/6/2015) saat ditanya apakah Pelindo patut dipersalahkan atas masalah ini.
Menurut Rini, bukan hanya Pelindo yang terlibat dalam birokrasi bongkar muat barang. Banyak pihak lain yang juga ikut memegang kepentingan.
"Itu kan di pelabuhan, tetapi kan banyak pihak di pelabuhan itu, ada proses panjangnya, semua. Itu kerja teamwork (kerja tim) kok, bagaimana kami semua memperbaiki," ucap dia.
Rini juga menyampaikan bahwa Kementerian BUMN bersama Pelindo tengah membuat program yang bertujuan mempercepat proses bongkar muat barang di pelabuhan. Bongkar muat barang ini, kata dia, tidak hanya menyangkut satu titik namun melalui proses panjang, termasuk pengurusan bea cukai.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo geram karena tak mendapat jawaban yang memuaskan dari pejabat di Pelabuhan Tanjung Priok soal pihak yang memperlambat dwelling time atau waktu tunggu kontainer. Kegeraman ini diperlihatkan Jokowi ketika memimpin rapat mendadak di Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (17/6/2015).
Presiden bahkan mengancam akan mencopot petugas lapangan hingga menteri yang tidak mau memperbaiki kondisi pelabuhan peti kemas. Sikap Jokowi ini mendapat respons positif dari para pengusaha logistik. Pasalnya, kondisi ini sudah lama terjadi dan mengakibatkan kelambanan serta tidak efisiennya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Masita mengatakan seharusnya Jokowi mencopot Direktur Pelindo II karena tidak mampu mengatasi persoalan ini. Ia mengatakan persoalan utama justru di tubuh Pelindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.