Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor Usulkan Nama-nama Kiai Sepuh untuk Memilih Rais 'Aam Syuriyah

Kompas.com - 18/06/2015, 17:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengusulkan nama-nama kiai sepuh untuk memilih Rais 'Aam Syuriyah PBNU lewat cara ahlul halli wal aqdi (ahwa) atau musyawarah mufakat saat Muktamar NU mendatang.

"Beliau-beliau merupakan kyai-kyai sepuh yang tidak lagi diragukan komitmen dan garis lurusnya dalam merawat umat NU selama ini," ujar Nusron Wahid, Ketua Umum GP Ansor dalam rilis pers, Kamis (18/6/2015).

Sesuai hasil Munas Alim Ulama NU, mekanisme pemilihan Rais 'Aam pada Muktamar ke-33 nanti akan dilakukan lewat metode ahwa tersebut. Ada 9 kiai senior yang akan dipilih untuk bermusyawarah. 

Nusron mengatakan, metode tersebut sudah diputuskan dalam Munas Alim Ulama yang merupakan forum tertinggi setelah muktamar, serta dihadiri oleh 27 dari 34 pengurus wilayah NU ditambah anggota pleno PBNU yang terdiri dari pengurus harian Syuriyah, Tanfidziyah, A’wan, dan Mustasyar, serta Ketua Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom.

Ia menegaskan, pihaknya siap mengamankan keputusan Munas Alim Ulama NU. Karena itu, tidak ada alasan bagi siapapun yang mengatasnamakan NU untuk menolaknya. Sikap tersebut merespons adanya pihak yang dinilainya berupaya mementahkan apa yang telah diputuskan Munas Alim Ulama NU.

"Toh dengan metode Ahwa tidak ada yang dilanggar. Dalam AD/ART memang diputuskan bahwa pemilihan Rais 'Aam itu dengan musyawarah mufakat dan atau pemilihan. Kalau kyai-kyai sudah memutuskan untuk jalan mufakat melalui mekanisme Ahwa ya harus kita amankan," ujarnya.

Nusron mengingatkan kembali bahwa pemimpin tertinggi di NU itu memang adalah syuriyah. Sementara tanfidziyah adalah pelaksana organisasi. Untuk itu, dia mempertanyakan jika justru posisi syuriyah dipertanyakan tanfidziyah.

 

 

Terkait dengan para kiai yang layak sebagai ahwa, berikut nama-nama yang diusulkan GP Ansor: 

1. KH Muchit Muzadi (Kakak KH Hasyim Muzadi) dari Jember
2. KH Tolhah Hasan dari Malang
3. KH Nawawi Abdul Djalil dari Pasuruan
4. KH. Anwar Mansur, Lirboyo Kediri
5. KH. Nurul Huda Djazuli, Ploso Kediri
6. KH. Maemun Zubair, Sarang, Rembang
7. KH. Sya'roni Ahmadi, Kudus
8. KH Dimyati Rois, Kendal
9. Habib Lutfi bin Yahya, Pekalongan
10. KH. Sanusi Baco, Makasar
11. KH. Ma'ruf Amin, Jakarta
12. Muhtadi Dimyati, Banten
13. KH. Ahmad Shodiq, Lampung Timur
14. KH Mahtum Hanan, Babakan Ciwaringin Cirebon
15. KH. Nuh Addawwami, Garut
16. Tuan Guru Turmudzi Badrudin, Lombok
17. KH Kholilurrahman, Martapura
18. KH. Mudarris, Sumsel
19. KH Mahmudin Pasaribu, Musthofawiyah Sumut
20. KH Bagindo Letter, Sumbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com