Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Obama, Denny JA Masuk 30 Orang Berpengaruh Versi "Time""

Kompas.com - 17/06/2015, 17:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny Januar Ali atau Denny JA, masuk dalam daftar 30 orang paling berpengaruh di internet versi majalah Time. Dalam daftar itu, Denny JA bersaing dengan Presiden Barack Obama, Presiden Argentina Cristina Fernández de Kirchner, Perdana Menteri India Narendra Modi, serta selebriti dunia, seperti Shakira, Taylor Swift, dan Justin Bieber.

"Saya tak menduga. Tentu saya mengapresiasinya karena yang memilih adalah majalah dunia sekaliber Time. Internet adalah teknologi yang memperkuat individu. Ini teknologi pembebasan (liberation technology)," kata Denny JA dalam keterangan persnya, Rabu (17/6/2015).

Alasan munculnya nama Denny tidak lepas dari kicauannya di Twitter jelang Pemilu Presiden 2014 lalu. Di akunnya, @DennyJA_World, Denny menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo.

"Dengan RT ini, anda ikut memenangkan Jokowi-JK. Pilih pemimpin yg bisa dipercaya (Jokowi) dan pengalaman (JK). #DJoJK," kicau Denny pada 4 Juni 2014 lalu.

Sebanyak 1 juta akun pun me-retweet kicauan Denny itu. Kicauan tersebut menempati peringkat kedua retweet terbanyak di dunia setelah foto selfie Ellen De Generes saat membawakan acara penghargaan Piala Oscar.

"Pada era ini, seorang individu tak harus punya jabatan politik, tak harus punya TV, tak harus menjadi selebriti, tetapi ia bisa memengaruhi opini publik jika ia cerdas dan kreatif memanfaatkan internet," sambung Denny.

Di media sosial, kini muncul gerakan yang ikut mengampanyekan Vote Denny JA agar ia berada di ranking atas dalam daftar 30 tokoh itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com