Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Akan Bangun Perguruan Tinggi Islam Bertaraf Internasional

Kompas.com - 17/06/2015, 14:33 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pemerintah segera membangun perguruan tinggi Islam bertaraf internasional. Perguruan tinggi ini nantinya dikhususkan bagi program pasca-sarjana.

"Jadi hanya akan mengeluarkan atau menghasilkan lulusan S2 atau S3 saja karena yang S1 biarlah menjadi konsentrasi perguruan tinggi Islam negeri yang ada sekarang ini, STAIN, IAIN, UIN, dan sebagainya. Lalu juga ide ini harus melibatkan banyak kalangan sehingga diperlukan persiapan yang matang," kata Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (18/6/2015).

Hal itu disampaikan Lukman seusai mengikuti rapat dengan Kalla membahas rencana pendirian perguruan tinggi islam bertaraf internasional.

Menurut Lukman, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, Indonesia sedianya menjadi rujukan bagi negara lain mempelajari Islam, khususnya mengenai penerapan Islam yang moderat atau jalan tengah. Indonesia dinilai memiliki pengalaman panjang dalam menerapkan Islam di tengah-tengah demokratisasi dan kemajemukan.

"Sudah waktunya sebenarnya dan sudah dinilai terlambat Indonesia semestinya juga memiliki sebuah perguruan tinggi berskala internasional yang mampu untuk menjadi salah satu model atau rujukan bagi dunia untuk mempelajari Islam dan bagaimana nilai-nilai Islam itu dapat terimplementasi dalam kehidupan keseharian," tutur Lukman.

Mengenai anggaran yang diperlukan untuk pembangunan perguruan tinggi Islam ini, Lukman mengaku belum tahu. Kendati demikian, Pemerintah akan mengupayakan agar dianggarkan dalam APBN nantinya.

Di samping itu, Pemerintah berharap ada pihak swasta yang membantu biaya pembangunan perguruan tinggi Islam ini.

"Ini lah yang ada pikiran tadi Pak Wapres untuk kemudian bagaimana ini perlu adanya keppres tersendiri terkait hal ini sehingga kemudian ada alokasi anggaran dari APBN. Selain itu, tentu yang lebih besar adalah dukungan dari luar karena banyak pihak-pihak dari luar yang memiliki kepedulian cukup tinggi akan terwujudnya gagasan ini," kata Lukman.

Sejauh ini, pemerintah tengah menyiapkan perangkat lunak pembangunan perguruan tinggi tersebut. Kemenag telah membentuk tim yang terdiri dari para akademisi, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi masyarakat terkait rencana pembangunan.

Lukman juga menyampaikan bahwa Wapres memberikan sejumlah arahan dalam rapat hari ini. Wapres meminta agar dibuat konsep yang matang dari sisi akademik mengenai disiplin ilmu yang akan dikembangkan nantinya.

Hal lain yang menurut Wapres perlu diperhatikan adalah masalah legalitas institusi dan kondisi fisik perguruan tinggi tersebut nantinya.

"Ada beberapa alternatif terkait fisik ini, apakah akan diperlukan lahan yang sangat luas karena untuk menunjukkan kebesaran perguruan tinggi ini atau tidak perlu terlalu besar tetapi betul-betul efisien, fungsional, bisa menunjukan keilmuan yang dikembangkan," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com