JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti yakin Badan Reserse Kriminal Polri mampu mengusut laporan soal dugaan pengaturan skor di liga dalam negeri. Polri punya pengalaman mengusut perkara serupa.
"Kami pernah bantu polisi Spanyol menangkap pelaku pengaturan skor di Eropa, tahun lalu. Kami punya pengalaman," ujar Badrodin di kompleks Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta Selatan, Rabu (17/6/2015).
Oleh sebab itu, Badrodin mengapresiasi positif masuknya laporan masyarakat terkait dugaan pengaturan skor Indonesia Super League (ISL). Dia pun meminta kepada masyarakat yang memiliki data atau informasi soal itu untuk melaporkannya ke Bareskrim Polri.
"Silakan masyarakat yang punya data, beri ke kami biar kami selidiki," ujar Badrodin.
Badrodin mengatakan, selama ini laporan yang masuk ke Bareskrim soal dugaan tindak pidana pengaturan skor kurang lengkap dalam hal data dan informasi. "Selama ini hanya dugaan-dugaan, hanya isu-isu," ujar Badrodin.
Badrodin berharap, laporan kali ini memiliki dasar hukum kuat sehingga dapat ditelusuri. Ia menegaskan, personelnya siap jika diminta melindungi pelapor dari ancaman gangguan keamanan terkait laporan tersebut.
Sebelumnya, tim advokasi #IndonesiaVSMafiabola melaporkan skandal pengaturan skor pada liga dalam negeri yang terjadi mulai dari tahun 2000 hingga 2015. Pembuatan laporan diikuti juga oleh kehadiran "pemain" pengaturan skor atau match fixing berinisial BS yang menjadi justice collaborator.
Ketua tim advokasi #IndonesiaVSMafiabola, Asep Komarudin, menyerahkan sejumlah bukti pendukung, antara lain rekening, bukti transfer, dan rekaman. Tim advokasi juga menyerahkan nama-nama yang akan diajukan sebagai saksi atas kasus itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.