Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Jokowi Kenakan Seragam Militer Saat Bertemu Din Syamsuddin

Kompas.com - 17/06/2015, 07:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Tim Komunikasi Kepresidenan, Teten Masduki, mengatakan alasan Presiden Joko Widodo terpaksa mengenakan seragam militer ketika menemui pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah, yang dipimpin Din Syamsuddin, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/6/2015). Menurut Teten, hal itu untuk efisiensi waktu.

Teten menjelaskan, Presiden mengenakan seragam militer saat menyaksikan latihan perang TNI AD di Baturaja, Sumatera Selatan, Selasa siang. Selain sebuah kewajiban, kata Teten, Jokowi mengenakan baju militer untuk menunjukkan kebanggaannya pada prajurit yang sedang berlatih.

"Setelah memberi arahan, Presiden dengan tetap naik (tank) Anoa diantar ke mobil. Presiden langsung menuju Lanud Gatot Subroto di Lampung dan berangkat ke Jakarta," kata Teten dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam.

Setibanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jokowi langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur ke Istana Merdeka tanpa sempat berganti pakaian. Jokowi mengejar waktu bertemu dengan Din Syamsuddin dan rombongan yang telah menunggu cukup lama di Istana.

Semula, agenda pertemuan Presiden dengan pengurus pusat Muhammadiyah dijadwalkan digelar pukul 16.00 WIB. Agenda tersebut kemudian diundur secara mendadak menjadi pukul 17.00 WIB.

"Itulah mengapa Presiden masih memakai baju militer. Jadi tidak ada maksud apa-apa kecuali ingin segera menemui para tokoh Muhammadiyah itu," kata Teten.

Presiden Jokowi mengenakan seragam militer warna hijau yang biasa dikenakan pasukan Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) lengkap dengan baret hijau di kepalanya, saat menerima kedatangan pengurus pusat Muhammadiyah. Penampilan Jokowi ketika menyambut kedatangan rombongan Muhammadiyah, yang semuanya memakai baju batik, itu mengundang perhatian wartawan yang meliput.

Hal itu karena sangat jarang seorang Presiden mengenakan seragam tentara di Istana, apalagi dalam pertemuan tidak formal seperti audiensi dengan PP Muhammadiyah. Baru kali ini Jokowi mengenakan seragam militer di lingkungan Istana. Jokowi pernah mengenakan seragam yang sama saat meresmikan RS Muhammad Ridwan Meuraksa Kodam Jaya di Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 13 Mei lalu.

Jokowi juga sempat mengenakan seragam militer TNI saat diangkat sebagai warga kehormatan TNI pada 16 April silam. Ketika itu, Jokowi mengenakan seragam hitam dan baret dengan warna yang sama.

Dikritik

Kebiasaan Jokowi mengenakan seragam militer itu juga mengundang kritik dari pengamat militer Universitas Pertahanan, Salim Said. Seusai bertemu Jokowi pada 4 Juni lalu, Salim dengan keras mengingatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahwa dirinya berasal dari warga sipil.

"Saya ingatkan Pak Jokowi dengan hormat dan rendah hati, jangan membiasakan menggunakan pakaian militer. Beliau (Jokowi) itu kan sipil," kata Salim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com