JAKARTA, KOMPAS.com - Penampilan Presiden Joko Widodo mengenakan seragam militer Kostrad lengkap dengan baret hijau pada pertemuan dengan petinggi PP Muhammadiyah, Selasa (16/6/2015) sore, tidak hanya mencuri perhatian wartawan yang meliput. Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin pun berseloroh soal gaya unik orang nomor satu tersebut.
"Tadi Presiden berpakaian Panglima Tertinggi TNI, angkatan perang. Kalau begitu, saya juga pakai baju pendekar tapak suci Muhammadiyah, ha-ha-ha," canda Din seusai bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka.
Pertemuan Jokowi dengan Din semula dijadwalkan berlangsung pada pukul 16.00. Namun, akhirnya ditunda satu jam karena Jokowi baru saja bertolak dari Palembang, Sumatera Selatan, seusai menghadiri latihan gabungan TNI Angkatan Darat.
Sesampainya di Istana, Jokowi tidak langsung berganti baju. Dia tetap mengenakan seragam militer warna hijau yang biasa dikenakan pasukan Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) lengkap dengan baret hijau di kepalanya.
Penampilan Jokowi ketika menyambut kedatangan rombongan Muhammadiyah, yang semuanya memakai baju batik, itu mengundang perhatian wartawan yang meliput. Hal itu karena sangat jarang seorang Presiden mengenakan seragam tentara di Istana, apalagi dalam pertemuan tidak formal seperti audiensi dengan PP Muhammadiyah. (Baca: Masih Pakai Seragam Tentara, Jokowi Temui Petinggi Muhammadiyah)
Baru kali ini Jokowi mengenakan seragam militer di lingkungan Istana. Jokowi pernah mengenakan seragam yang sama saat meresmikan RS Muhammad Ridwan Meuraksa Kodam Jaya di Pinang Ranti, Jakarta Timur, pada 13 Mei lalu. Jokowi juga sempat mengenakan seragam militer TNI saat diangkat sebagai warga kehormatan TNI pada 16 April silam. Ketika itu, Jokowi mengenakan seragam hitam dan baret dengan warna yang sama.
Dikritik
Kebiasaan Jokowi mengenakan seragam militer itu juga mengundang kritik dari pengamat militer Universitas Pertahanan, Salim Said. Seusai bertemu Jokowi pada 4 Juni lalu, Salim dengan keras mengingatkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu bahwa dirinya berasal dari warga sipil.
"Saya ingatkan Pak Jokowi dengan hormat dan rendah hati, jangan membiasakan menggunakan pakaian militer. Beliau (Jokowi) itu kan sipil," kata Salim. (Baca: Salim Said: Jangan Rayu Tentara Kerjakan Tugas Sipil!)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.