Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Minta Masjid di Indonesia Menyediakan PAUD

Kompas.com - 12/06/2015, 09:25 WIB
Icha Rastika

Penulis


SOLO, KOMPAS.com
 — Wakil Presiden Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia membuat aturan yang mengharuskan masjid di Indonesia menyediakan pendidikan anak usia dini (PAUD) bagi warga sekitar. Diharapkan, PAUD bisa menjadi lembaga yang mengajarkan budi pekerti serta membaca Al Quran bagi anak usia dini.

"Hampir 800.000 masjid di Indonesia diminta membuat PAUD. Dengan demikian, akan tersedia sekitar 800.000 PAUD yang tersebar hingga pelosok-pelosok desa di Indonesia," kata Juru Bicara Kalla, Husain Abdullah, melalui pesan singkat yang dikirimkan dari Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/6/2015).

Penyediaan PAUD oleh masjid-masjid tersebut juga diharapkan bisa menjadikan anak usia dini terbiasa dengan budaya Islam dan lingkungan masjid. Husain menyebut, arahan Kalla ini sebagai bagian dari upaya membangun peradaban Islam di Indonesia.

"Adapun upaya Pak JK mengatur agar suara ngaji dengan pengeras suara pada malam hari menjelang subuh hanyalah bagian terkecil dari sebuah perubahan besar yang ingin dicapai ke depan. Pak JK hanya ingin ada standar operasional setiap masjid, terutama menjelang subuh hari, agar umat bisa beristirahat dan bisa beribadah dengan baik," tutur dia. (Baca: JK Minta Pengajian Melalui Kaset Dihentikan karena Dianggap Mengganggu)

Selain meminta masjid menyediakan PAUD, Dewan Masjid Indonesia menggelar pendidikan bagi teknisi dan operator masjid. Saat ini, ada kurang lebih 750 operator dan teknisi masjid yang mengikuti program pendidikan tersebut. Pelatihan ini sekaligus bertujuan menata sound system pada masjid.

"Disiapkan mobil teknisi dan sudah beroperasi 50 mobil. Setiap mobil diawaki tiga orang teknisi. Nanti tiap tahun bertambah dan sudah lebih 9.800 masjid yang ditata sound system-nya," kata Husain.

Ia menyampaikan bahwa Kalla menilai penataan sound system masjid perlu dilakukan agar jemaah bisa mendengarkan dengan baik ceramah dan khotbah. Dengan sound system yang baik, diharapkan seluruh isi ceramah bisa sampai secara utuh kepada jemaah.

"Kalau ceramah dan khotbah tidak terdengar dengan baik oleh jemaah, mereka tidak bisa menyerap dengan baik pesan-pesan keagamaan yang disampaikan oleh khatib. Akibatnya, kualitas umat tidak akan meningkat. Dengan sound system yang baik, seluruh isi ceramah bisa sampai kepada jemaah," tutur Husain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com