Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Virus MERS, Menlu Peringatkan WNI yang Ingin ke Korsel

Kompas.com - 09/06/2015, 11:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, tidak ada larangan bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk bepergian ke Korea Selatan menyusul merebaknya virus MERS di negara tersebut. Namun, ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjelaskan detail bahaya virus MERS sebagai bentuk kewaspadaan.

"Kita sudah berikan travel advise di web, sudah koordinasi dengan Kemenkes untuk memberikan informasi yang lebih detail untuk mewaspadai MERS," kata Retno, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/6/2015).

Retno menuturkan, Kemenlu tidak memiliki kewenangan untuk melarang WNI bepergian ke Korsel. Ia hanya ingin memastikan WNI mendapatkan informasi mencukupi terkait virus MERS saat akan bepergian ke Korsel. (Baca: Cegah Virus MERS Menyebar, 700 Sekolah Ditutup di Korsel)

"Kewenangan kita memberikan info selengkap-lengkapnya. Sejauh ini belum ada laporan apa pun terkait WNI (terinfeksi) MERS," ujar Menlu.

Pemerintah Korsel tengah berjuang untuk meredakan kepanikan yang meningkat terkait wabah virus MERS. Virus ini telah menginfeksi 35 orang, menewaskan dua orang, dan menyebabkan ribuan orang lainnya membatalkan rencana perjalanan, serta membuat ratusan sekolah ditutup.

Lebih dari 700 sekolah, mulai dari TK hingga perguruan tinggi, telah menutup gerbangnya dalam menanggapi kekhawatiran publik atas apa yang telah menjadi wabah terbesar terkait Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East Respiratory Syndrome/MERS) di luar Arab Saudi.

Lima kasus lagi dikonfirmasi pada Kamis sehingga jumlah kasus infeksi yang diketahui menjadi 35, kata kementerian kesehatan Korsel. Kasus pertama, yang dilaporkan pada 20 Mei, adalah seorang pria 68 tahun yang didiagnosis setelah melakukan perjalanan ke Arab Saudi. (Baca: Mengapa Vaksin Virus MERS dan Ebola Belum Ada?)

Sejak itu, lebih dari 1.300 orang yang mungkin telah terpapar langsung atau tidak langsung oleh virus itu telah ditempatkan di bawah berbagai tingkatan karantina.

Beberapa orang diisolasi di fasilitas yang ditunjuk, sementara banyak orang lainnya disarankan untuk tinggal di rumah. Di Seoul, perhatian publik meningkat tecermin dalam peningkatan jumlah komuter yang memakai masker wajah di bus dan kereta bawah tanah. Kecemasan pun telah menjalar ke luar negeri.

Organisasi Pariwisata Korea (KTO) melaporkan pada Kamis bahwa sekitar 7.000 wisatawan, sebagian besar dari China dan Taiwan, telah membatalkan rencana perjalanan ke Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com