"Saya pernah maju Pilkada dan saya tak pernah bayar mahar pilkada ke PDI-P," kata Ganjar, saat menghadiri haul Taufiq Kiemas di kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri,, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Menurut Ganjar, isu mahar politik tersebut sengaja diembuskan oleh oknum yang ingin mengacaukan pelaksanaan pilkada serentak. Dia yakin, partai politik selain PDI-P juga tidak ada yang meminta mahar kepada calon yang diusung sebagai kepala daerah.
Ganjar mengatakan, kalau pun ada calon kepala daerah yang menyetorkan uang ke parpol, maka uang tersebut pasti digunakan untuk kepentingan lain, seperti dana kampanye hingga membayar saksi.
"Kalau mahar enggak ada lah," ujar Ganjar.
Hal yang sama disampaikan mantan Sekjen PDI-P, Tjahjo Kumolo. Menurut Tjahjo, calon yang diusung hanya perlu menyumbang secara sukarela.
"Semangatnya gotong royong ya, sejak saya jadi sekjen juga tidak pernah ada yang kami pungut biaya, tapi untuk survei kampanye, pergerakan partai, ya gotong royong," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.