JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan para menterinya untuk sungguh-sungguh menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok sepanjang bulan Ramadhan. Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama menteri terkait di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
"Presiden meminta adakan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan," kata anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, Rabu petang.
Presiden juga meminta Polri menindak tegas penimbun BBM dan kebutuhan bahan pokok. Untuk menjamin lancarnya distribusi dan ketersediaan pangan, Presiden juga meminta kendaraan pengangkut logistik diprioritaskan dan agar semua praktik pungli di lapangan diberantas.
Di luar itu, Presiden meminta agar para pembantunya menjaga agar inflasi yang ekstrem tidak terjadi selama Ramadhan dan Idul Fitri dengan cara memantau harga kebutuhan pokok, seperti beras, daging, telur, cabai, bawang, dan sayuran. Presiden juga meminta distribusi beras untuk rakyat miskin pada Juni 2015 dipercepat.
"Impor adalah solusi terakhir, diutamakan penyerapan hasil-hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan," ujar Teten.
Secara terpisah, Menteri Koordinator bidang Perekenomian Sofyan Djalil menyampaikan, stok beras yang dimiliki Badan Urusan Logistik masih cukup sampai enam bulan ke depan. Untuk ketersediaan bahan pokok lainnya, Sofyan menegaskan akan melakukan koordinasi agar stok mencukupi dan tidak perlu ada impor.
"Barang-barang utama ini harus dijaga. Beras, gula, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, minyak goreng. Itu inti rapat hari ini," ucap Sofyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.