Rangkaian peringatan hari kelahiran Pancasila di kota Blitar masih berlanjut pada Sabtu malam (30/5/2015). Majelis Permusyawaratan Rakyat dan pemerintah Kota Blitar menggelar wayang kulit di kantor Wali Kota Blitar, Jawa Timur. Lakon yang akan dimainkan adalah Pandawa Boyong dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi.
Pandawa Boyong sendiri, menurut Ki Cahyo Kuntadi, menceritakan soal perjuangan melawan kejahatan pasca-peperangan untuk kemerdekaan akan tetap ada. Seperti halnya Pancasila yang akan tetap diperlukan senagai dasar nilai dan jati diri bangsa.
"Nilai Pancasila harus diterapkan untuk dasar kehidupan negara. Dulu perang Baratayuda, sekarang perjuangan yang benar di era sekarang. Selalu ada ujian," ujar Ki Cahyo.
Wakil Ketua Pengkajian MPR RI TB Hasanuddin pada pembukaan acara menegaskan hal yang sama. Budaya seperti wayang punya pakem yang ketat, setiap dalang harus mengikuti pakem-pakem tersebut. Sama halnya dengan penyelenggaraan negara yang juga punya pakem, yaitu Pancasila.
"Jika dalam wayang ada pakem yang harus diikuti, penyelenggaran negara pun harus punya pakem yaitu Pancasila yang nilai-nilainya harus diikuti," ujar beliau.
Acara wayang kulit selain dihadiri oleh anggota MPR RI dan Bupati Blitar serta jajarannya. Masyarakat kota "Bung Karno" pun banyak yang hadir dan antusias berdatangan ke halaman kantor Wali Kota Blitar.
Tidak hanya halaman kantor Wali Kota Blitar, jalanan sekitar alun-alun kota pun terlihat ramai karena banyak masyarakat yang menyaksikan pagelaran tersebut lewat layar besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.