JAKARTA, KOMPAS.com — Perkembangan pesat situs berita online menjadi perhatian kalangan lingkar Istana Kepresidenan. Jika sebelumnya perhatian terfokus kepada media cetak dan media siar, kini media online pun mendapat perhatian yang sama besar oleh Presiden Joko Widodo.
Kompas.com, sebagai salah satu media online yang bertransformasi sejak 1995, menjadi salah satu tempat referensi Presiden Jokowi. Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengungkapkan bahwa Jokowi selalu mendapat laporan terkait isu-isu terhangat dari media online dan media mainstream.
Tak hanya Presiden, staf Istana pun kerap mencari kabar terbaru dari Kompas.com. "Saya selalu mencari update berita dari Kompas.com karena cepat dan tepercaya," ucap Teten.
Pada hari ulang tahun ke-7 Kompas.com ini, Teten berharap agar Kompas.com bisa tetap menjaga akurasi. Menurut dia, yang perlu ditingkatkan saat ini adalah soal ketajaman dalam menyoroti problem-problem sosial, ekonomi, dan politik.
"Dengan demikian, berita yang dibuat bukan sekadar memberitakan kejadian," ucap dia.
Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari harian Kompas.
Kemudian, tahun 1998, Kompas Online bertransformasi menjadiKompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita tepercaya di Indonesia.
Sepuluh tahun kemudian, pada 29 Mei 2008, Kompas.com tampil dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide "Reborn", Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya.
Apa kata tokoh lainnya tentang Kompas.com? Klik #magni7
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.