JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo kembali menggelar rapat terbatas bersama beberapa menterinya untuk membahas percepatan pengadaan infrastruktur prioritas. Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak ingin program pembangunan infrastruktur hanya sebatas seremonial.
"Saya tidak ingin groundbreaking jadi sebuah seremonial," kata Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Jokowi mengaku menginginkan pembangunan infrastruktur berjalan cepat. Ia juga ingin melihat kondisi di lapangan yang sudah dalam tahap pengerjaan.
"Artinya, kita datang dalam posisi sudah bekerja," ujarnya.
Presiden melanjutkan, saat ini pemerintah telah melakukan groundbreaking terkait pembangunan infrastruktur. Ia memastikan akan terus melakukan kontrol melalui kementerian terkait.
Dalam catatannya, pembangunan infrastruktur yang tumpang tindih antara kebijakan pusat dan daerah masih saja ditemukan. Beberapa masalah tersebut antara lain terkait dengan pengadaan lahan, perizinan, dan amdal.
"Pinjaman dari luar negeri ini juga sering terlambat untuk segera diputuskan. Saya kira, inilah kasus-kasus yang perlu diselesaikan dengan baik dan secepat-cepatnya," ucap Jokowi.
Rapat tersebut dihadiri Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago. Adapun pembangunan infrastruktur yang masuk kategori prioritas adalah pembangunan jalan, pelabuhan, dan pembangkit listrik.
Jokowi menegaskan, dirinya tak ingin program pembangunan infrastruktur prioritas menemui kendala seperti saat DKI Jakarta akan memulai pembangunan mass rapid transit (MRT). Pasalnya, DKI Jakarta memerlukan waktu lebih dari 20 tahun untuk merencanakan, menganalisis, dan mengeksekusi program transportasi massal tersebut.
"Banyak proyek yang terlalu lama penyiapannya dan tidak segera diputuskan. Menurut saya, kalau diteruskan seperti ini, akan terlalu lama. Oleh sebab itu, ini mulai disederhanakan dan dipercepat sehingga nantinya harapan di masyarakat dan realita itu betul-betul ada," pungkas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.