JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, beras plastik tidak mungkin menguntungkan dibandingkan beras asli karena harganya lebih mahal.
"Secara bisnis, ini tidak memungkinkan. Plastik Rp 12.000 per satu kilogram, sedangkan beras Rp 7.300 per satu kilogram," kata Amran Sulaiman di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (25/5/2015), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, kemungkinan ada agenda lain di luar mencari keuntungan terkait kasus beredarnya beras plastik. Ia mengaku tidak tahu motifnya.
Dia mengatakan, pihaknya sudah ke pasar melakukan sidak agar masalah tersebut segera terselesaikan. Kepolisian juga tengah melakukan penyelidikan. (Baca: Jokowi Minta Kasus Beras Plastik Jangan Dibesar-besarkan)
Amran menyarankan warga untuk mengonsumsi beras dalam negeri agar terbebas dari beras plastik. (Baca: Tiongkok Janji Bantu soal Beras Plastik)
"Yah, kita coba ambil hikmahnya saja. Sebagai warga Indonesia, mari mengonsumsi produk-produk dalam negeri," kata Amran.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat untuk tidak khawatir dalam menghadapi isu beras plastik yang beredar di beberapa daerah. Menurut Kalla, pemerintah tetap harus mencermati masalah beras plastik tersebut.
Dia menambahkan, pemerintah sedang kaji penyebab adanya isu beras plastik yang tersebar di sejumlah daerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.