Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2015, 11:27 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Yorrys Raweyai, mempertanyakan sikap Aburizal Bakrie yang tiba-tiba mengajak kubunya untuk islah. Sebab, kata dia, sejak awal Aburizal yang enggan menempuh perdamaian dan terus melakukan berbagai upaya hukum.

"Ini bukan hal baru. Januari kemarin, beliau yang enggak mau, katanya tempuh jalur hukum saja. Tiba-tiba bilang islah," kata Yorrys saat dihubungi, Kamis (23/5/2015).

Yorrys menilai, Aburizal baru berani mengajukan islah setelah adanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. Dengan begitu, islah akan dilakukan dengan menggunakan kepengurusannya.

"Ini muncul tiba-tiba dari ARB setelah PTUN," ucap Yorrys. (baca: Ini 4 Poin yang Diminta JK untuk Islah Golkar)

Yorrys mengapresiasi jika ajakan islah Aburizal ini terkait pelaksanaan pilkada serentak. Namun, dia mengingatkan, pendaftaran pilkada serentak nantinya harus tetap menggunakan SK Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan kepengurusan kubu Agung.

Meski sudah dibatalkan PTUN, Yorrys bersikeras SK tersebut mempunyai kekuatan hukum tetap. Sebab, Menkumham dan kubunya sudah mengajukan banding terhadap putusan PTUN. (baca: Konflik Golkar, SK Menkumham Tak Bisa Digunakan Daftar Pilkada)

"Pilkada tidak bisa berpegang pada yuridis islah, harus SK Menkumham. Sekarang yang memiliki legalitas kumham kan kami," ujarnya.

Aburizal memastikan Partai Golkar akan mendaftarkan diri dan ikut berkompetisi dalam gelaran pilkada serentak. Persoalan siapa yang menjadi ketua umum, apakah dia atau Agung Laksono, tidak menjadi hambatan Golkar untuk melakukan islah dan mendaftar di pilkada. (Baca: Ical-Agung Sepakat Golkar Daftar Pilkada, soal Ketum Belakangan)

"Yang penting daftarkan saja. kalau sudah daftar dan sebagainya baru keputusannya di tangan DPP. Nanti kita lihat DPP-nya siapa belakangan," kata Aburizal seusai berkunjung ke rumah dinas Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (23/5/2015). (Baca: Kubu Agung Mau Islah asal Dapat Jabatan Ketum)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Mendes Abdul Halim Bantah PKB Ditawari Jatah Kursi di Kabinet Prabowo saat Bertemu Jokowi

Nasional
KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

KPU Rekapitulasi Suara Papua dan Papua Pegunungan Hari Terakhir, Besok

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui 81.000 Surat Suara Tak Terkirim lewat Pos

Nasional
Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Komite HAM PBB Soroti Netralitas Jokowi pada Pilpres, Komisi I DPR: Dia Baca Contekan

Nasional
Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Caleg Terancam Gagal di Dapil DIY: Eks Bupati Sleman hingga Anak Amien Rais

Nasional
Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Jatam Laporkan Menteri Bahlil ke KPK atas Dugaan Korupsi Pencabutan Izin Tambang

Nasional
Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Draf RUU DKJ: Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada, Pemenangnya Peraih Lebih dari 50 Persen Suara

Nasional
900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com