JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan stok beras miskin untuk penerima bantuan sosial menjelang Hari Raya Idul Fitri terbebas dari kandungan bahan plastik. Ia mengingatkan agar masyarakat meneliti kondisi beras yang diterima sebelum diolah menjadi makanan.
"Pastikan raskin sesuai standar yang telah ditetapkan pemerintah, seperti layak dikonsumsi, tidak berwarna kuning, serta terbebas dari zat berbahaya," ujar Khofifah dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/5/2015).
Khofifah mengingatkan agar beras yang diberikan sebanyak 15 kilogram per keluarga lebih dulu dipastikan kualitasnya. Beberapa yang perlu diperhatikan seperti kondisi beras yang tidak berwarna kuning, tidak ada batu dan jamur, serta tidak ada kandungan sintetis, plastik, serta zat berbahaya.
Jika raskin diterima tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan, maka penerima dapat segera mengembalikan raskin kepada Divisi Regional dan Sub Divisi Bulog. Bulog akan menggantinya dengan beras layak konsumsi.
"Sudah ada kesepakatan antara Kemensos dengan Dirut Perum Bulog, jika ditemukan beras di bawah standar, harus segera dikembalikan ke gudang Bulog karena akan dilakukan pemusnahan," kata dia.
Sementara itu, guna mengantisipasi adanya beras yang tercampur dengan plastik, Tim Koordinasi (Tikor) Raskin di daerah masing-masing dapat melakukan pengecekan kualitas beras di gudang-gudang Bulog. Hal itu dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya distribusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.