Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bank Dunia: Kami Datang untuk Bantu Indonesia, Bukan Mendikte

Kompas.com - 21/05/2015, 21:06 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, kedatangannya ke Indonesia adalah untuk menawarkan bantuan dan bukan memberikan arahan kepada Pemerintah Indonesia. Menurut dia, Bank Dunia sudah mengalami perubahan dan berusaha menjalin hubungan dengan relasi yang setara. 

"Bank Dunia sudah berubah. Kami datang untuk membantu dan bukan mendikte. Relasi yang ingin kami jalani dengan negara-negara seperti Indonesia adalah berpartner untuk memahami kebutuhan tiap negara," kata Jim Yong Kim dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Kompas TV Rosianna Silalahi di Jakarta, Kamis (21/5/2015).

Presiden Bank Dunia dengan latar belakang dokter ini memahami bahwa ada kritik mendasar yang ditujukan pada Bank Dunia. Karena itu dia sangat memahami kritik tersebut dan memastikan ada perubahan fundamental di tubuh Bank Dunia.

"Saya ingin memastikan bahwa sudah terjadi perubahan yang sangat mendasar di tubuh Bank Dunia. Bantuan yang kami berikan akan selalu sesuai dengan kebutuhan negara penerima," ucap Kim.

Dalam kunjungannya di Indonesia, Kim sudah melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (20/5/2015). Dalam pertemuan itu, Kim menyatakan lembaganya menawarkan pinjaman kepada Pemerintah Indonesia sebesar 12 miliar dollar AS.

"Tawaran kami sebesar 12 miliar dollar AS untuk jangka waktu 2-4 tahun adalah untuk membantu inevstasi dalam pelayanan kesehatan, perbaikan bisnis, dan turisme," ujar Kim dalam jumpa pers usai pertemuan.

Kim mengatakan Bank Dunia juga menaruh perhatian pada bidang energi, infrastruktur, jalan, dan pelabuhan. Menurut dia, pengalaman Bank Dunia yang membantu banyak negara di dunia, diharapkan bisa membantu Indonesia dalam mengembangkan negaranya. (Baca: Temui Jokowi, Bank Dunia Tawarkan Pinjaman 12 Miliar Dollar AS)

Menjawab kritik Jokowi

Kepada wartawan, Kim juga mengaku telah membaca kritik Jokowi dalam Peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 pada April silam. Saat itu, Jokowi menyatakan bahwa pandangan yang menganggap lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Pembangunan Asia (ADB) bisa mengatasi krisis keuangan global adalah pandangan usang. 

Karena itu pertemuan dengan Jokowi juga dimanfaatkan Kim untuk menjelaskan perubahan yang terjadi di Bank Dunia. Dia juga menjabarkan perubahan apa saja yang dilakukannya di Bank Dunia selama masa kepemimpinan 2,5 tahun.

"Saat mendengarkan pandangannya, saya memahami. Pandangan Presiden Jokowi juga menjadi diskusi di jajaran Bank Dunia sehingga saya hanya menyatakan kepada Presiden bahwa kami paham, kami tahu bahwa dunia sudah berubah, dan kami tahu keharusan untuk berubah," ucap dia. (Baca: Presiden Bank Dunia: Jokowi Tak Tahu Dulu Saya Demo Bubarkan Bank Dunia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com