"Itu tidak baik bagi menteri sekelas Sudirman Said. Dia (Sudirman) hanya kampanye dan mendiskreditkan Presiden ke-6 RI," ujar Syarief, saat menjadi narasumber pada temuan survei nasional, di Hotel Sahid, Selasa (19/5/2015).
Syarief meminta agar Sudirman memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Menurut dia, pernyataan itu berdampak negatif terhadap kader-kader Demokrat. Ia menilai, terkait Petral, selama 10 tahun memerintah, SBY tidak pernah menerima satu pun surat usulan pembubaran Petral. Syarief membantah jika SBY pernah mendapat rekomendasi dari kementerian terkait untuk membubarkan Petral. (Baca: Menteri ESDM: "Stake Holders" Tahu Persis Pengelolaan Migas Masa Lalu)
"Partai Demokrat sangat tidak happy, itu merusak sistem yang kita bangun," kata Syarief.
Melalui akun Facebook-nya, Senin (18/5/2015), SBY menilai pernyataan Sudirman telah memfitnah dirinya. Ia pun meminta agar Sudirman segera memberikan klarifikasi.
Saat dikonfirmasi, Sudirman mengatakan bahwa sebagai Menteri ESDM, ia hanya berusaha menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, melakukan berbagai perbaikan dalam pengelolaan energi, termasuk sub sektor minyak dan gas (migas).
"Mengkomunikasikan latar belakang suatu kebijakan dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan adalah bagian dari tugas publik yang harus diemban seorang Menteri, termasuk dalam perbaikan tata kelola migas," jelas Sudirman.
Lebih lanjut Sudirman mengatakan bahwa dirinya bersyukur karena diskusi publik yang dilakukan bersama dengan Tim reformasi tata kelola migas membuka mata banyak pihak.
"Bahwa banyak hal yang memang harus diperbaiki," kata Sudirman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.