Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Upayakan Penempatan Imigran Gelap di Negara Ketiga

Kompas.com - 19/05/2015, 16:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, bantuan yang diberikan Indonesia sudah cukup besar dalam menangani imigran gelap, termasuk para pengungsi Rohingya. Ke depannya, Pemerintah Indonesia juga akan mengupayakan penempatan para imigran itu di negara ketiga.

"Sedang menunggu. Baik sedang diverifikasi, maupun sedang menunggu masa penempatan resettlement ke negara ketiga," ujar Retno di Istana Kepresidenan, Selasa (19/5/2015).

Dia memaparkan, hingga minggu lalu, Indonesia telah menerima 1.346 pengungsi Rohingya yang datang melalui tiga gelombang. Sementara data pengungsi yang ada di Indonesia hingga Maret 2015, mencapai 11.941 orang.

Pemerintah Indonesia juga telah melakukan pertolongan kepada mereka dengan memberikan tempat tinggal sementara, hingga kebutuhan pakaian, makanan, hingga pelayanan kesehatan. Namun, untuk mengatasi persoalan imigran ini, Retno mengaku tidak bisa hanya dilakukan satu atau dua negara.

Persoalan imigran dan pengungsi sudah menjadi isu kawasan. Pemerintah Indonesia pun melakukan koordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization of Migration (IOM).

Lantaran sudah menjadi isu internasional, Retno mengungkapkan, Indonesia menawarkan sejumlah jalan keluar dalam mengatasi masalah imigran gelap itu. Pertama, adalah dengan mencari akar persoalan yang membuat para imigran mengungsi ke kawasan Asia Tenggara. Kedua, Indonesia juga mengajak kerja sama UNHCR dan IOM bersama pihak terkait.

"Baik dalam bentuk country of sources, negara asal, negara transit dan negara tujuan. Mengenai proses percepatan verifikasinya, resttlement-nya, dan sebagainya," ujar Retno.

Dia menilai, percepatan penempatan imigran gelap perlu dilakukan lantaran jumlahnya yang semakin banyak. Berdasarkan hitungan Kementerian Luar Negeri, apabila tidak dilakukan segera maka persoalan pengungsi baru akan selesai dalam 12 tahun mendatang.

"Ketiga, ini adalah masalah human trafficking, berarti perlu kerja sama keras antar negara untuk betul-betul meng-address isu trafficking. Isu trafficking-nya, juga harus di-address melalui kerja sama transnational crime," ucap Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com