Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prajurit Siap Masuk KPK dan Kemenhub, Panglima Minta Jangan Salahkan TNI

Kompas.com - 15/05/2015, 20:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta masyarakat tak berpikiran negatif atas masuknya militer di posisi-posisi tertentu di lembaga negara. Menurut dia, TNI tidak seharusnya disalahkan karena lembaganya hanya memberikan bantuan jika diminta.

"Panglima TNI enggak pernah sodorkan ke kementerian. Tapi teman-teman kementerian yang minta bantuan Panglima TNI agar anggotanya bisa dipakai sementara. Jadi semuanya itu bukan inisiatif panglima TNI," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jumat (15/5/2015).

Seperti diketahui, keterlibatan TNI mulai terkuak setelah adanya permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi agar Moeldoko meminjamkan anak buahnya untuk menjadi Sekretaris Jenderal dan juga pengawas internal. Setelah itu, Kementerian Perhubungan mengikuti jejak KPK dengan merekrut sejumlah perwira menengah TNI untuk masuk dalam jajaran pejabat lemabag itu.

Menurut Moeldoko, Presiden Jokowi mendukung keterlibatan militer di lembaga-lembaga tersebut.

"Masak Panglima TNI awur-awuran. Jadi jangan salahin TNI, sipil dong salahin diri sendiri. Kenapa enggak siap?" kata dia.

Moeldoko menjelaskan, dalam jiwa seorang prajurit profesional, mengalir tanggung jawab sosial. Sepanjang negara membutuhkan, TNI akan turun membantu pembangunan nasional.

"Tapi jangan coba-coba siapa pun yang tarik TNI ke politik, eh sorry, enggak bakalan! Sepanjang sosial, silakan," ucap dia.

Dia melanjutkan perwira yang ditempatkannya di lembaga-lembaga itu juga merupakan perwira yang sudah memasuki masa pensiun. Menurut Moeldoko, masuknya mereka ke lembaga sipil bisa jadi bekal kerja mereka di kemudian hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com