JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo diharapkan tak merombak susunan kabinet berdasarkan permintaan partai pengusung semata. Jika Jokowi ingin merombak kabinet, sebaiknya Jokowi mempertimbangkan aspek kinerja setiap menteri yang akan diganti.
"Kita harap kalaupun reshuffle jadi dilaksanakan, maka harus berdasarkan kinerja. Dan, jangan sampai Jokowi itu didesak oleh partai-partai pengusungnya," kata Wasekjen DPP Partai Gerindra Andre Rosiade dalam keterangannya, Rabu (13/5/2015).
Andre melihat ada desakan partai pengusung kepada Jokowi dalam wacana reshuffle kabinet ini. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya ingat dengan janji kampanye saat pemilu bahwa dirinya akan bekerja untuk kepentingan rakyat, bukan parpol pengusung.
"Kita harap, Jokowi ini (bertindak) sebagai Presiden RI dan bukan sebagai petugas partai atau menjadi orang yang diusung-usung oleh partai pendukungnya," kata dia.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa kinerja Jokowi di semester pertama masa kepemimpinannya kurang baik jika dibandingkan dengan kinerja pemerintahan sebelumnya. Namun, menurut dia, buruknya kinerja suatu pemerintahan tidak dapat disebabkan buruknya kinerja menteri.
"Tetapi, bagaimana kemampuan Pak Jokowi sebagai presiden dan kepala pemerintahan mengoordinasikan dan memastikan kinerja menteri atas janji-janji kampanyenya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.