Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Andalkan SBY, Demokrat Disarankan Belajar dari PKS

Kompas.com - 12/05/2015, 12:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Popularitas Susilo Bambang Yudhoyono saat ini diprediksi tak akan memberikan pengaruh signifikan bagi Partai Demokrat pada Pemilu 2019 mendatang. Momentum SBY sebagai figur pengatrol suara Demokrat sudah mencapai klimaks pada Pemilu 2009 lalu.

"Popularitas figur itu ada puncaknya. Popularitas SBY sudah klimaks dan tak lagi bisa diandalkan untuk mendongkrak suara Demokrat pada Pemilu 2019," kata pengamat politik Universitas Islam Syarief Hidayatullah Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago, Selasa (12/5/2015).

Menurut Pangi, saat menjabat Presiden pada periode 2004-2009, SBY dianggap berhasil dalam menjalankan pemerintahan. Hal ini dianggap menjadi kunci keberhasilan SBY dalam mendorong Demokrat menjadi partai pemenang Pemilu 2009. Namun, SBY dinilai kurang cakap dalam menyiapkan kader Demokrat yang mampu menggantikannya saat proses regenerasi kepemimpinan berlangsung.

Padahal, menurut Pangi, paradigma partai yang hebat itu kini telah bergeser, dari partai yang mengandalkan figur sebagai vote getter menjadi mesin partai. Ia menyarankan Demokrat belajar dari keberhasilan Partai Keadilan Sejahtera dalam mempertahankan perolehan suaranya pada Pemilu 2014 lalu.

"(PKS) figur ketua umumnya siapa pun tetap suaranya stabil. Walaupun tersangka figur ketua umumnya, tetap PKS survive dari pemilu ke pemilu. Sebab, PKS mengandalkan mesin partai ketimbang kekuatan sosok figur sentral," ujarnya.

Kongres IV Partai Demokrat akan dibuka pada Selasa (12/5/2015) malam di Hotel Shangri-La, Surabaya. Dalam kongres ini, akan dilakukan pemilihan dan penetapan ketua umum periode 2015-2020.

Ada tiga nama yang mengemuka yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon ketua umum. Mereka adalah Susilo Bambang Yudhoyono, Gede Pasek Suardika, dan Marzuki Alie. Belakangan, Marzuki Alie menyatakan tak akan maju mencalonkan diri. Beberapa petinggi Demokrat mengisyaratkan bahwa pengambilan keputusan akan ditentukan secara aklamasi untuk kembali memilih SBY sebagai ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com