Menurut Firman, perbedaan sikap antara Jokowi dengan JK itu cukup mengagetkan. Politikus Golkar itu menduga ada yang memberi data salah kepada Presiden Jokowi.
“Ini saya nyatakan pernyataan Presiden dan Wapres berbeda, keduanya tak harmonis sehingga pemerintahan keropos," kata Firman saat dihubungi, Senin (11/5/2015).
Firman menilai perbedaan sikap ini karena adanya data yang salah yang diterima Jokowi mengenai stok beras saat ini. Harusnya Jokowi tak berpatokan dengan kesalahan data itu.
"Penanggung jawab pemerintahan kan Presiden. Harusnya datanya kuat dan benar. Selama ini pun data tak transparan, grey area. Dan Kemendag bermain dengan menggunakan data yang grey area itu,” ujarnya.
Menurut dia, pernyataan Jokowi tidak akan ada impor beras juga membuat tengkulak mulai bermain. Para mafia beras akan menimbun beras untuk mengkondisikan kelangkaan beras sehingga pemerintah membuka keran impor. Firman bahkan menyebut ada perusahaan pemain beras yang terafiliasi ke salah satu menteri saat ini.
“Dengan statement presiden tak ada impor, para tengkulak main. Ada perusahaan pemborong beras yang indikasinya milik menteri. Karena mereka tahu, beras lokal akan jadi salah satu cadangan dan andalan, bahwa dengan tak ada impor, beras lokal melonjak. Makanya perusahaaan itu menimbun,” ujar Firman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.