Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta 143 Tenaga Kesehatan "Tahan Banting" Kerja di Pedalaman

Kompas.com - 04/05/2015, 21:53 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo melepas 143 orang tenaga kesehatan yang tergabung dalam Tim Nusantara Sehat, Senin (4/5/2015), di Istana Negara, Jakarta. Para pemuda dan pemudi yang memiliki keahlian di bidang kesehatan itu akan dilepas ke daerah-daerah pelosok di seluruh Indonesia.

Jokowi berpesan agar mereka "tahan banting" dan menyesuaikan diri hidup di daerah terpencil.

"Saya bangga sekali melihat Saudara-saudara mempunyai sebuah tekad kuat, niat baja. Ada yang akan ditempatkan di ujung-ujung, tetapi saya lihat wajah-wajah yang di sini optimistis semuanya. Itu yang kita cari. Ini angkatan pertama. Awas kalau ada yang balik," kata Jokowi saat bertemu Tim Nusantara Sehat.

Jokowi mengatakan, negara Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan 250 juta penduduk dan 17.000 pulau. Oleh karena itu, memberikan pelayanan kepada seluruh penduduk pasti akan menemui kendala. Terlebih lagi, infrastruktur yang ada tidak merata dari Sabang hingga Merauke.

"Di Jawa, yang namanya RS bertebaran di mana-mana, puskesmas di mana-mana. Tetapi, di perbatasan, di pulau-pulau sebelah timur, lihatlah nanti Saudara akan merasakan betapa memang Indonesia, negara kita negara besar. Kita patut bangga, tetapi bagaimana mengelola, bagaimana bahwa negara hadir. Inilah yang ingin dikejar," ujar Jokowi.

Jokowi menyebutkan, masalah yang akan dihadapi para tenaga kesehatan tentunya tidak mudah. Persoalan itu di antaranya angka kematian bayi yang masih tinggi. Jokowi mengaku banyak terbantu dengan adanya Tim Nusantara Sehat.

"Saudara-saudara akan menjadi ujung tombak, yang ada di perbatasan kepulauan, baik pendampingan maupun pelayanan kesehatan masyarakat. Ini adalah Tim Nusantara Sehat pertama. Akan dievaluasi, diperbaiki, dan nanti akan ada tim 2, 3, 4, 5, 6, terus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com