Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanda Ingin Abadikan Ki Hajar Dewantara sebagai Nama Jalan

Kompas.com - 03/05/2015, 11:28 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Momentum Hari Pendidikan Nasional tahun ini sangat istimewa bagi keluarga Ki Hajar Dewantara. Setidaknya ada dua penghargaan atau pengakuan dunia internasional terhadap ketokohan pendiri Perguruan Taman Siswa itu.

Pertama, Pemerintah Belanda berencana mengabadikan nama tokoh pendidikan Indonesia itu sebagai nama salah satu jalan di negeri kincir angin tersebut. Kedua, ketokohan Ki Hajar juga diakui badan PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan dan Kebudayaan, yakni UNESCO.

Salah seorang cucu Ki Hajar Dewantara, Bagus Handoko, di Semarang, Sabtu (2/5/2015) kemarin mengatakan bahwa Pemerintah Belanda telah menajukan permintaan itu melalui faximili kepada pihak Yayasan Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Namun permintaan tersebut dengan terpaksa ditolak pihak yayasan maupun keluarga besar Ki Hajar Dewantara.

"Di sana kan sudah ada Jalan Kartini, mereka ingin nama Ki Hajar juga diabadikan sebagai nama jalan. Tapi pesan eyang saya, sampai kapan pun saya tidak ingin dikultuskan. Tidak ingin namanya dipakai di jalan," kata Bagus yang akrab dipanggil Ki Bagus Dewantara.

Lantaran wasiat itu pula, kata Bagus, di Indonesia pun tidak pernah ditemukan sebuah jalan bernama Ki Hajar Dewantara.

Pihak Yayasan pun menawarkan opsi kepada kepada Pemerintah Belanda untuk menggunakan nama Taman Siswa, lembaga pendidikan yang didirikan Ki Hajar untuk menggantikan nama Ki Hajar Dewantara sebagai nama jalan. "Itu opsi yang kami tawarkan ke Pemerintah Belanda, mau tidak jalan Taman Siswa," kata Ki Bagus.

Ketokohan Ki Hajar juga diakui UNESCO. Nama Ki Hajar, kata Bagus, dimasukkan UNESCO ke dalam 10 tokoh besar dunia yang berpengaruh. Penilaian itu terkait keberhasilan Ki Hajar mendirikan lembaga pendidikan di masa kolonialisne.

"Kami dihubungi UNESCO bahwa ternyata Ki Hajar itu masuk dalam 10 tokoh besar di dunia dari berbagai macam latar. Ki Hajar ini dari tokoh pendidikan, karena menurut UNESCO dia satu-satunya orang yang berhasil mendirikan sekolahan pada saat dijajah," kata Bagus

Penganugerahan untuk Ki Hajar Dewantara sebagai salah satu tokoh besar dunia oleh UNESCO baru-baru ini dilakuan markas badan itu di Paris. "Kebetulan yang mewakili kesana adalaah kakak saya Ki Nanang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com