"Saya melihat, ada menteri yang salah tempat atau posisinya kurang tepat di kabinet. Namun hal ini adalah hak prerogatif Presiden," kata Hendrawan, pada diskusi "Dialektika: Penurunan Penerimaan Negara", di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Menurut Hendrawan, ada menteri yang hanya mempunyai cita-cita bukan nawacita, ada menteri yang program kerjanya belum jelas sehingga jalan di tempat, serta ada menteri lebih suka menjalani seremonial.
Presiden Joko Widodo, kata dia, harus lebih cermat mengidentifikasi para menteri kabinet di pemerintahannya. Pada kesempatan tersebut, Hendrawan membantah tudingan yang menyebut menteri bidang ekonomi pada kabinet kerja kurang profesional.
Menurut Hendrawan, karena pemerintahan Presiden Joko Widodo masih baru, maka wajar saja jika ada menteri kurang pengalaman di pemerintahan.
"Jika menteri itu mau belajar keras, maka dapat membuat prestasi seperti yang diharapkan masyarakat," katanya.
Anggota Komisi XI DPR RI ini, mencontohkan, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti, adalah wajah baru di pemerintahan karena sebelumnya dia adalah praktisi di dunia usaha. Namun, dengan kemauannya belajar dan bekerja keras, kinerja Susi kerap mendapatkan apresiasi.
Hendrawan berharap, para menteri kabinet dapat mengimpelementasikan program kerja presiden untuk membangun infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol di Sumatera, pembangunan jalan kereta api di Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, pembangunan pelabuhan, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.