Banyak low cost carrier (LCC) atau maskapai bertarif rendah lainnya yang beroperasi di Indonesia, tapi mengapa AirAsia selalu jadi pilihan utama?
Tentu karena maskapai bertarif murah ini telah membuktikan kualitasnya. Sejak mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2004, prestasi gemilang terus ditorehkan oleh AirAsia. Salah satunya dengan terpilih sebagai LCC Terbaik Sedunia versi Skytrax selama enam tahun berturut-turut mulai dari tahun 2009–2014.
Namun jika ditelisik lebih jauh, rupanya ada tiga alasan yang membuat AirAsia selalu jadi top of mind LCC di Indonesia. Berikut adalah ketiga alasan itu:
1. LCC pertama yang beroperasi di Indonesia.
Pada awal kemunculannya di tahun 2004, AirAsia nyaris tidak memiliki pesaing. Pada masa itu seluruh pemain di industri penerbangan Tanah Air merupakan maskapai premium.
Kehadiran AirAsia di Indonesia juga mulai mengubah peta persaingan industri penerbangan. Maskapai-maskapai premium jadi kebakaran jenggot karena sebagai maskapai bertarif rendah, AirAsia tentu menawarkan tarif yang lebih murah untuk konsumen.
Mengapa bisa lebih murah? Sebagai LCC, fasilitas tambahan seperti bagasi check-in, makanan, dan pemilihan tempat duduk, belum termasuk dalam tarif tiket. Untuk mendapat fasilitas tersebut, penumpang harus mengeluarkan biaya tambahan.
AirAsia juga merupakan maskapai pertama yang memperkenalkan sistem online booking di Indonesia. Dengan sistem ini, secara tidak langsung AirAsia memberi hak pada setiap penumpang untuk menyesuaikan kebutuhan perjalanannya. Strategi ini kemudian diikuti oleh maskapai lainnya.
Perbedaan inilah yang akhirnya membuat AirAsia selalu jadi top of mind LCC di benak konsumen Indonesia.
2. AirAsia benar-benar menerbangkan semua orang.
Anda bisa melihat slogan “Now Everyone Can Fly” tertulis di setiap badan pesawat AirAsia. Rupanya, slogan ini bukan hanya omong kosong karena AirAsia benar-benar membuat semua orang bisa menikmati perjalanan udara alias terbang.
Khususnya di Indonesia, transportasi udara sebelumnya selalu identik dengan kalangan menengah atas. Tarif pesawat terbang yang berkali-kali lipat lebih mahal dibanding transportasi darat atau laut adalah alasannya. Maka, hanya kalangan menengah atas atau orang-orang kaya sajalah yang bisa menggunakan transportasi ini.
Namun, kehadiran AirAsia rupanya berhasil mengubah pandangan itu. Dengan mempertahankan layananLCC, AirAsia bisa tetap memberi tarif murah yang terjangkau bagi semua kalangan.
Sejak saat itu, persaingan di industri Tanah Air jadi kian seru. LCC lain mulai bermunculan dan perkembangan bisnis LCC diperkirakan mencapai 7% setiap tahunnya. Aktivitas di bandara pun meningkat drastis karena kini masyarakat Indonesia lebih memilih naik pesawat saat pergi ke luar kota atau ke luar pulau.
3. Promo, promo, dan promo!