"Belum ada informasi dari sana. Komunikasi belum jalan. Saat ini kita cumma bisa bersabar dan mencari informasi sebanyak-banyaknya," ujar Ketua Taruna Hiking Club, Grahito Handaru melalui saluran telepon, Minggu (26/4/2015).
Grahito menjelaskan, saat ini pihaknya belum memiliki rencana ke Nepal. Pihaknya bersama keluarga masih berkumpul melakukan meeting dan terus berdoa. "Kami terakhir kontak hari Rabu kemarin. Mereka mengabarkan sudah sampai di mana dan rencananya besok mau jalan ke mana," ucap Grahito.
Dari jadwal yang telah disusun, saat kontak terakhir mereka berada di Langtang Village untuk persiapan proses acclimatization. Tiga pendaki tersebut, keesokan harinya dijadwalkan akan jalan ke Khyangin Gompa.
"Perjalanan ini sudah direncanakan sejak setahun lalu. Rencananya mereka akan di puncak selama delapan hari," ucapnya.
Seperti diketahui, tiga pendaki asal Bandung yakni Jerun Hehuwat (39), Kadek Andana (26), dan Alma Parahita (32), masih berada di Nepal ketika daerah tersebut diguncang gempa 7,9 SR pada Sabtu (25/4/2015) siang.
Berikut jadwal tiga pendaki asal Bandung di Nepal:
21 April 2015, perjalanan menuju Lama Hotel (2,300m).
22 April 2015 perjalanan menuju Langtang village (3,307m).
23 April 2015 perjalanan menuju Khyangin Gompa (3,749m).
24 April 2015 acclimatization day.
25 April 2015 (saat terjadi gempa) perjalanan menuju Yala peak BC
26 April 2015 istirahat untuk persiapan menuju puncak Yala
27 April 2015 mendaki menuju puncak Yala (5.500m)
28 April 2015 turun dari puncak dan berjalan ke Naya Kanga base camp (4,400m).
29 April 2015 istirahat untuk persiapan pendakian berikutnya.
30 April 2015 bergerak menuju high camp (5000m)
1 Mei 2015 menuju Naya Kanga (5.844m) dan turun dari puncak
2 Mei 2015 extra summit day
3 Mei 2015 berjalan menuju Ghoretabela
4 Mei 2015 menuju Syubrubesi
5 Mei 2015 menuju Kathmandu
6 Mei 2015 istirahat di Kathmandu
7 Mei 2015 menuju airport untuk pulang.