JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti tidak menampik bahwa gesekan kekuatan personel Polisi dan TNI sering terjadi, khususnya di daerah-daerah.
"Soal perebutan rezeki, rebutan ceweklah, jaga gengsi, saling pelotot lalu berantem atau akibat pelaksanaan tugas, pasti ada memang," ujar Badrodin ketika berbincang santai dengan wartawan di ruangannya, Kamis (23/4/2015).
Badrodin menekankan, kelihaian pimpinan Polri dan TNI di daerah tersebut menjadi solusi untuk menangkal efek negatif gesekan itu. Apa yang dilakukan para pimpinan itu merupakan kunci penyelesaian persoalan menahun.
"Bisa cepat selesai kalau ada pemahaman antara pemimpin Polri dan TNI di bawah itu. Ya asalkan perwira tidak terlibat saja, pasti itu mudah diselesaikan," ujar Badrodin.
Badrodin mengaku telah memberi instruksi kepada polisi di Indonesia untuk selalu saling meningkatkan pola komunikasi dengan unsur lain, salah satunya adalah TNI. Badrodin mencontohkan, misalnya Polri dan TNI di daerah-daerah menggelar acara santai bersama, bisa olahraga bersama, latihan fisik bersama, atau membuat panggung hiburan rakyat bersama yang mengharuskan personel Polri dan TNI bekerja sama.
"Itu akan mempersempit kecemburuan, akan menghilangkan kecurigaan, dan memperkecil gesekan," ujar Badrodin.
Badrodin juga menegaskan bahwa institusi Polri saat ini berkembang ke arah yang demokratis. Bawahan dapat mengingatkan atasan untuk melaksanakan hal-hal sesuai arahan pimpinan.
"Memang harus diberi pemahaman lagi soal itu. Tidak apa-apa selalu ingatkan komandan, ingatkan pimpinannya untuk berbuat benar," ujar Badrodin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.