Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Sebentar Lagi, Indonesia Tak Perlu Impor Bahan Baku Sutera dari China

Kompas.com - 23/04/2015, 09:10 WIB
advertorial

Penulis

Hampir seluruh kebutuhan lokal bahan baku benang sutera saat ini diimpor dari China karena bahan baku pasokan dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 5% dari total bahan baku produksi seharusnya. Kurangnya pasokan bahan baku lokal dan ketergantungan bahan baku dari luar negeri mengakibatkan meningkatnya biaya produksi.

Pada akhirnya, kondisi tersebut akan berdampak terhadap keberlanjutan usaha kerajinan sutera yang salah satunya berada di desa Panawuan, Garut. Garut, kota kecil di Jawa Barat ini memang sudah terkenal akan pesona keindahannya. Baik itu pesona keindahan alamnya ataupun kreasi kerajinan tenun sutera yang sarat nilai budaya.

Kreasi tenun sutera memiliki motif khas bentuk geometris dan bunga berukuran besar. Sebagai salah satu warisan budaya industri kreatif lokal, kerajinan tenun sutera selayaknya dilestarikan demi meningkatkan pendapatan petani ulat sutera lokal Garut. Sebagai tempat bahan makanan ulat sutera, perkebunan murbei harus lebih diperbanyak agar dapat memenuhi kuota kebutuhan bahan baku lokal.

Untuk mencapai tujuan pengembangan produktivitas hasil tenun ulat sutera di desa Panawuan, diperlukan beberapa kegiatan untuk lebih meningkatkan nilai jual kerajinan tenun sutera Garut. Melihat hal ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui Divisi Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) menciptakan Program Pengembangan Agribisnis Sutera.

Berdasarkan hasil penilaian kajian kondisi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dan potensi wilayah Panawuan - Taronggong Kidul, Garut; PGN meluncurkan program Pengembangan Agribisnis Sutera sebagai bagian dari Program Bina Lingkungan sektor Bantuan Sosial Kemasyarakatan Dalam Rangka Pengentasan Kemiskinan.

Sebagai langkah awal dalam mengembangkan program ini di tahun 2014-2015, PGN memilih Desa Panawuan Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut – Jawa Barat. Dalam melaksanakan program, PGN dibantu oleh Pimpinan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor (LPPM IPB).

Yang menjadi sasaran program adalah kelompok budidaya tanaman murbei dan budidaya ulat sutera di Desa Wangunjaya – Banjarwangi, Garut dan kelompok pengrajin kain tenun sutra di Panawuan - Tarogong Kidul, Garut.

Melalui program ini akan dilakukan beberapa kegiatan seperti misalnya pengembangan produksi dan produktivitas tanaman murbei melalui intensifikasi tanaman dan ekstensifikasi perluasan areal budidaya, peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman murbei dan budidaya ulat sutera, serta pengembangan kerajinan sutera melalui peningkatan teknologi dan kompetensi SDM desain.

Tak hanya itu saja, kegiatan tersebut juga akan didukung dengan pengembangan Green Production melalui penanganan limbah terpadu dengan pembuatan Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) komunal, pengembangan kelembagaan agribisnis sutera alam (koperasi sutera), peningkatan kesejahteraan petani dan pembudidaya ulat sutera melalui  usaha budidaya murbei dan ulat sutera. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com